Senin 04 Nov 2013 13:34 WIB

Tiga KRL dari Jepang Tambah Armada Commuterline

Rep: Mg10/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penumpang turun dari kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (17/9). PT. KAI berencana menaikkan tarif KRL commuterline Jabodetabek sebesar Rp.2000 per 1 Oktober 2012 mendatang, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna angkutan tersebut.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Penumpang turun dari kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (17/9). PT. KAI berencana menaikkan tarif KRL commuterline Jabodetabek sebesar Rp.2000 per 1 Oktober 2012 mendatang, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna angkutan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga set kereta rel listrik (KRL) baru siap menambahkan layanan perjalanan Commuter Line. KRL tersebut adalah seri JR 205 yang merupakan KRL bekas dari jepang.

KRL yang tiba pada  Ahad (3/11) terdiri dari 30 gerbong kereta, yang akan menjadi tiga set rangkaian kereta. Menurut Kepala humas Daops satu, Sukendar, KRL yang akan datang belum pernah ada sebelumnya. “ Pada dasarnya memiliki model sedikit berbeda dari KRL sebelumnya”, kata Sukendar, Senin (4/11).

Rencananya, KRL yang datang hingga bulan maret tahun 2014 mencapai 180 gerbong atau 18 set kereta. KRL yang sudah ada sebelumnya yaitu seri JR 103 dan JR 203, sudah terlebih dahulu dipakai di Indonesia. 

Menurut Humas dari KCJ( Kereta Commuter jabodetabek) Eva Chairunnisa, KRL yang datang adalah bagian dari program pengadaan 180 unit kereta yang akan dibeli oleh PT KAI Commuter Jabodetabek.

Pengiriman KRL tersebut dikirim secara bertahap. Pada hari minggu kemarin adalah pengiriman tahap pertama. Pada tahap kedua kereta api yang datang dari jepang akan tiba di Indonesia pada tanggal 11 Desember sebanyak 20 gerbong.

Perjalanan pengiriman tidak bisa diprediksi karena melalui perjalanan laut menggunakan kapal lepas. “ Diharapkan tahun ini 180 unit sudah tiba semua”, Jelas eva.

Setelah tiba di Indonesia kereta api ex Japan Railroad ini tidak dapat dioperasikan. Kereta api yang tiba harus melewati 17 tahapan pengecekan fisik. Gerbong yang tiba akan dirakit terlebih dahulu di balai Yasa Manggarai.

KRL yang tiba dari kapal laut datang secara satu persatu dalam keadaan belum utuh sehingga harus dirakit ulang. Setelah proses perakitan ulang , proses selanjutnya adalah pembenahan interior kereta.

"Karena kereta ini adalah berasal dari negara Jepang maka seluruh tulisan kanji yang melekat akan dilepaskan. “ Kami akan tambahkan kaca Film untuk kesejukan kereta”, tambah Eva.

KRL yang datang akan menjalani setifikasi dari departemen perhubungan agar siap dan layak jalan. Proses untuk serifikasi fisik kereta membutuhkan proses hingga satu bulan.

Sehingga setelah sertifikasi selesai KRL akan siap dioperasikan. “KRL yang baru akan menggantikan yang lama, dan untuk menambah perjalanan”, jelas Eva.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement