REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 3.261 tenaga honorer kategori 2 (K2) di lingkungan Pemkot Surabaya menjalani tes calon pegawai negeri sipil yang digelar serentak di SMAN 2, SMAN 5, SMAN 9 dan SMAN 1 Surabaya, Minggu.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKD) Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan untuk formasi yang diberikan bagi tenaga honorer K2 kali ini tidak ada.
"Nantinya K2 yang berhasil memenuhi 'passing grade' secara otomatis akan diangkat. Jadi tak ada batas formasi yang diberikan," ujar Mia.
Ia melanjutkan jumlah K2 yang memperoleh kesempatan untuk ikut tes menjadi CPNS ditentukan oleh pemerintah pusat, Pemkot Surabaya hanya menjadi penyelenggara tes.
"Selama ini pemerintah pusat memiliki database K2 yang dianggap sudah layak untuk ikut tes," ujarnya.
Adapun untuk syaratnya, kata Mia, peserta tes maksimal berusia 46 tahun dan sudah mengabdi di Pemkot Surabaya minimal setahun. "Kalau syarat itu sudah dipenuhi, maka K2 bisa menjalani tes menjadi CPNS," katanya.
Kebutuhan CPNS, lanjutnya, sangat dibutuhkan di Surabaya. Posisi yang paling dibutuhkan adalah guru sekolah dasar (SD). Selama ini pemkot masih kekurangan tenaga pengajar di tingkat dasar.
"Makanya kami berharap banyak yang masuk menjadi CPNS, sehingga mereka bisa bekerja di bidangnya masing-masing," katanya.
Sementara itu, Asisten III Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hadi Siswanto Anwar menjelaskan kebutuhan pegawai di lingkungan pemkot juga masih kurang pada sektor tenaga teknis.
Keberadaan K2 yang menjadi CPNS tentu mendatangkan solusi baru untuk mencukupi kebutuhan tenaga di lapangan.
"Kami berharap besar banyak K2 yang memenuhi 'passing grade'. Semakin banyak yang lolos, maka kebutuhan tenaga di lapangan bisa terpenuhi," katanya.