REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II Tahun 2013 banyak ditopang oleh sektor industri pengolahan dan sektor pertanian.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Andang Setyobudi, menginformasikan di Bandarlampung, Minggu, ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2013 sedikit mengalami peningkatan.
Pada triwulan II, pertumbuhan ekonomi Lampung mencapai 5,98 persen (yoy), sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 5,82 persen (yoy).
Andang menjelaskan lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tersebut juga berada di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang mencatat angka pertumbuhan sebesar 5,81 persen (yoy).
Dari sisi penggunaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Lampung terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga dan kegiatan ekspor yang masing-masing tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy) dan 27,81 persen (yoy), atau meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang masing-masing tumbuh sebesar 7,04 persen (yoy) dan 22,23 persen (yoy).
Dari sisi sektoral, meningkatnya pertumbuhan ekonomi terutama terjadi pada sektor pertanian dan sektor industri pengolahan, yang pada triwulan II 2013 tumbuh sebesar 2,72 persen (yoy) dan 10,35 persen (yoy).
PDRB Lampung
Pimpinan BI Lampung itu juga menjelaskan, pada triwulan II-2013, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung atas dasar Harga
Konstan (ADHK) tahun 2000 tercatat sebesar Rp11,82 triliun, sementara itu nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp41,12 triliun.
Secara tahunan, sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II-2013 berasal dari sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 1,29 persen dan 1,06 persen.
Pertumbuhan sektor industri dapat terkonfirmasi dari peningkatan geliat bisnis dan investasi dari pelaku usaha di Lampung.
Hal ini terlihat pula dari angka yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai produksi industri manufaktur besar dan sedang, yang tumbuh cukup signifikan, yaitu sebesar 8,61 persen (yoy) pada triwulan II.
Peningkatan pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa telah terjadi peningkatan produksi hasil pengolahan dan peningkatan daya serap pasar terhadap produk-produk industri manufaktur dan sedang pada triwulan II.
Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari sub sektor industri, pada sub sektor industri makanan (9,04 persen yoy), diikuti oleh sub sektor industri kayu dan barang dari kayu dan anyaman (2,96 persen yoy), dan sub sektor industi karet dan barang dari karet dan barang dari plastik yang tumbuh sebesar 1,98 persen (yoy).
Dapat ditambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan II juga ditopang oleh Sektor konstruksi serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.
Di sisi penggunaan, kegiatan konsumsi rumah tangga dan ekspor masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan II 2013.
Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi triwulan laporan sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2012.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung secara triwulanan tercatat sebesar 4,56 persen (qtq), lebih rendah dibandingkan triwulan II 2012 yang tumbuh sebesar 4,40 persen (qtq).
Dari sisi sektoral, peningkatan pertumbuhan tersebut diduga karena adanya peningkatan pertumbuhan sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi.
Dari sisi penggunaan, konsumsi pemerintah dan nett ekspor pada triwulan II-2013 terlihat tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja perekonomian Provinsi Lampung sedikit mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2012.