REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kota Denpasar pada Sabtu (2/11), terasa lebih longgar. Selain karena hari libur kantor, hal itu juga disebabkan oleh suasana hari raya Kuningan bagi Ummat Hindu.
Merayakan Kuningan, sebagian Ummat Hindu melakukan persembahyangan di rumah masing-masing. Namun sebagian besar melakukan persembahyangan di kampung halaman masing-masing.
"Saya belum pulang ke kampung, merayakan Kuningan di Denpasar saja," kata Wardana, asal Negara, Kabupaten Jembrana.
Selama dua hari, yakni Sabtu dan Ahad, ummat Hindu dari seluruh Bali, secara kolektif dan bergantian melakukan persembahyangan di Pura Sakenan, Desa Serangan, Denpasar.
Ummat Hindu merayakan Galungan dan Kuningan setiap tujuh bulan sekali. Dimana Galungan dirayakan pada hari Rabu dan Kuningan pada hari Sabtu 10 hari setelah Galungan.