REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas calon presiden (capres) Hanura, Wiranto ungguli elektabilitas capres Gerindra, Prabowo Subianto.
"Wiranto unggul tipis di atas Prabowo dengan elektabilitas 10,7 persen dan Prabowo sekitar 9,4 persen," kata peneliti Indonesia Research Center (IRC), Yunita Mandolang, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (2/11)
Yunita mengatakan, dukungan kepada Wiranto mulai menguat sejak September 2013. Pada bulan sebelumnya yakni Mei, elektabilitas Wiranto masih berada jauh di bawah Prabowo. "Saat itu, elektabilitas Wiranto baru di kisaran 4 persen, sementara Prabowo sudah mencapai sekitar 16 persen," ujarnya.
Elektabilitas Wiranto melesat, karena berbagai sosialisasi yang gencar dilakukan. Yunita mengatakan sejak Hanura mendeklarasikan pasangan Wiranto–Hary Tanoesoedibjo sebagai capres-cawapres, keduanya terlihat intensif keliling ke berbagai daerah meningkatkan popularitasnya. "Kenaikan itu menggerus suara Prabowo yang selama ini mengunci posisi kedua di berbagai survei," katanya.
Kalau elektabilitas Wiranto dan Prabowo berselisih tipis, beda lagi dengan Joko Widodo (Jokowi). Elektabilitasnya justru melesat jauh meninggalkan keduanya. Yunita mengatakan Jokowi kokoh di puncak teratas dengan tingkat elektabilitas 36,2 persen. "Joko Widodo masih berada di urutan pertama, dengan tingkat keterpilihan sebesar 36,2 persen," ujarnya.
Sementara itu, elektabilitas Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie belum banyak bergeser dibandingkan survei IRC yang dilakukan empat bulan lalu. Elektabilitas mereka masih berada di kisaran 8 dan 6 persen.
IRC melakukan survei pemilu 2014 di seluruh provinsi. Responden dipilih secara acak sistematik bertingkat (multistage random). Data yang terkumpul dari survei tatap muka menggunakan kuesioner yang dijalankan pada 25 September 2013 lalu, saat ini sedang dalam tahap pengolahan dari 8.200 responden atau sekitar 50 persen dari total responden yang ada.