Jumat 01 Nov 2013 07:59 WIB

Kenang Erupsi, BPBD DIY Gelar Refleksi Bencana

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Hunian sementara para korban erupsi Gunung Merapi
Hunian sementara para korban erupsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DIY serta BPBD Kabupaten Sleman akan menggelar kegiatan refleksi bencana. Sebab, pada November 2013 merupakan tahun ketiga terjadinya erupsi Merapi.

Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito, mengatakan kegiatan refleksi tersebut akan dilaksanakan selama dua hari, yakni Senin dan Selasa (4-5/11). "Hari pertama akan digelar sarasehan di hunian tetap Pagerjurang," kata Julisetiono, Kamis (31/10).

Ia mengatakan dalam acara tersebut, sekitar 750 masyarakat baik dari warga huntap dan warga sekitar akan meramaikan acara. Rencananya, masyarakat dapat berdialog tentang hasil rekonstruksi dan rehabilitasi pascaerupsi Merapi beberapa tahun silam.

"Karena tidak semua dapat tertangani, bisa disampaikan dalam acara ini," katanya.

Kemudian, acara tersebut akan dilanjutkan pada Selasa (5/11) yang akan digelar apel siaga serta gladi lapang di Tugu Ambruk Cangkringan.

Dalam kegiatan ini, sekitar 1.500 masyarakat, TNI dan Polri, serta tim SAR akan terlibat. Gladi lapang tersebut akan digelar dengan konsep simulasi penanganan bencana erupsi, seperti mempersiapkan tenda, dapur umum, serta pengamanan dari aparat.

Juli mengatakan, skenario pengungsian warga Merapi juga telah disiapkan dalam acara ini, seperti barak pengungsian dan fasilitas umum. "Sudah dibentuk forum guru peduli bencana yang terdiri dari guru-guru, Disdik, dan anak-anak sekolah sudah disiapkan materi," kata Juli.

Selain itu, BPBD juga akan menyiapkan peralatan perlengkapan penanganan bencana erupsi, seperti truk, mobil rescue, dan juga sepeda motor trail. "Tanda peringatan dari sirine early warning system (EWS) juga akan dinyalakan di tujuh titik," katanya menjelaskan. 

Sementara itu, Kepala BPBD DIY, Gatot Saptadi, mengatakan beberapa wilayah juga akan menggelar acara tersebut. "Di Kulon Progo dan Bantul tentang bencana gempa dan tsunami. Kami berfokus pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan bencana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement