Kamis 31 Oct 2013 21:39 WIB

Indonesia Berpeluang Besar Kembangkan Wisata Syariah

Sosialisasi Aturan Pariwisata Syariah
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sosialisasi Aturan Pariwisata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim, Indonesia berpotensi besar mengembangkan wisata syariah. Ketersediaan produk halal juga menjadi faktor pendukung.

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) Lukmanul Hakim mengatakan, selain populasi Muslim, potensi wisata syariah di Indonesia itu juga bisa dilihat dari beberapa hal lain yang mendukung.

Pendukung itu di antaranya meningkatnya konsumsi produk halal, naiknya jumlah perbankan syariah dalam lima tahun terakhir, indeks kesadaran produk halal yang juga naik 70 persen dari 2009 menjadi 92 persen pada 2010, serta jumlah produk bersertifikat halal yang naik 100 persen dalam kurun waktu 2009-2010.

"Perlu kesadaran dari para pelaku industri pariwisata untuk membuat wisata syariah memiliki nilai jual karena populasi muslim di Indonesia sangat besar, sekitar 209 juta orang. Ini peluang," katanya dalam Forum Halal Global di Jakarta, Rabu (30/10).

Menurut Lukman, Islam sangat mempengaruhi kultur hidup orang-orang Indonesia, sehingga wacana penerapan pariwisata syariah sangat besar potensinya untuk berkembang. Ia menjelaskan, pada 2011 wisatawan Muslim dunia menghabiskan 126 miliar dolar AS untuk berwisata, dan hanya sebesar 1,53 juta dolar AS yang dihabiskan di Indonesia.

"Ini berarti kesempatan besar untuk meningkatkan wisata syariah di Indonesia," katanya.

Terlebih, masih kata Lukman, Indonesia memiliki banyak potensi berupa pemandangan alam yang bagus dengan 17.100 pulau dan 742 bahasa. Selain itu, Indonesia yang berpenduduk 250 juta orang merupakan negara kepulauan terbesar dengan panjang 5.120 km dari barat ke timur dan 1.760 km dari utara ke selatan.

Menurutnya, dalam pariwisata syariah, diperlukan beberapa aspek utama yaitu ketersediaan makanan halal, fasilitas ibadah yang memadai, pelayanan buka puasa selama Ramadhan serta adanya pembatasan aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai dengan syariah.

Indonesia menawarkan sembilan destinasi wisata syariah, yaitu Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok dan Makassar. Penetapan destinasi wisata syariah tersebut merupakan persiapan menjelang peluncuran produk wisata syariah pada 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement