Kamis 31 Oct 2013 18:24 WIB

Puluhan Warga Keracunan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Keracunan (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Keracunan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Puluhan anak-anak dan orang tua asal Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, terpaksa dilarikan ke Puskesmas Suranenggala, Rabu (30/10) malam hingga Kamis (31/10) dini hari.

Mereka diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi nasi kuning dari syukuran ulang tahun seorang warga setempat.

Sebagian besar dari korban merupakan anak-anak yang berusia di bawah sepuluh tahun. Mereka mengeluhkan mual, muntah dan sakit di bagian perut.

 

Salah seorang bocah yang menjadi korban, Rifai, mengaku mengalami mual, perih dan sakit di perut, selang empat jam setelah mengkonsumsi makanan tersebut. Bahkan, dia muntah hingga beberapa kali dan membuat kondisi tubuhnya melemah.

 

"Rasanya mual dan perut sakit sekali," ujar Rifai sambil terbaring lemah di ruang perawatan Puskesmas Suranenggala, Kamis (31/10).

 

Salah seorang korban yang lain, Kadisi (54), mengungkapan, dia makan nasi kuning beserta lauk ayam pada Rabu sore. Nasi tersebut diberikan oleh tetangganya yang merayakan syukuran ulang tahun cucunya yang ke-1 tahun.

 

Kadisi mengatakan, di malam hari usai memakan nasi kuning tersebut, dia merasa perutnya sangat mual. Bahkan, dia muntah-muntah dan tubuhnya terasa lemas. Karena kondisinya semakin parah, dia kemudian dilarikan ke Puskesmas Suranenggala.

Berdasarkan data di puskesmas tersebut, korban keracunan berjumlah 26 orang. Sementara, yang dirawat sebanyak 21.

Mereka adalah Aisyah (7), Nanang (12), Devi (7), Uut (2), Sariyam (40), Tasi (45), Alifa (6), Kul Said (12), Asiya (31), Fatimah (15), Saepudin (18), Andi Nurjanah (4), Puspitawati (5), Supriyatna (26), Maryadi (11), Ahmad Rifai (11), Nesa (4), Atik (16), Kadisi (54), Tumira (75), dan Wasnadi (35).

 

Hingga berita ini diturunkan, mereka masih menjalani perawatan di puskesmas tersebut. Sedangkan kasus itu, ditangani pihak kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement