REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- TNI dan kepolisian di Kabupatenn Nunukan Kalimantan Utara membentuk "Pelangi Indah" untuk menghindari terjadinya gesekan antar anggota kedua lembaga keamanan tersebut.
Kapolres Nunukan, AKBP Robert Silindur Pangaribuan mengemukakan pembentukan "Pelangi Indah" ini sebagai bentuk kesamaan visi dan misi bagi prajurit TNI dan kepolisian yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di daerah itu.
Ia mengakui, menggunakan kata-kata "Pelangi Indah" sebab uniform TNI dan kepolisian berbeda sehingga ibarat pelangi kedua istitusi disatukan guna mengantisipasi kesalahpahaman dalam menjalankan tugas masing-masing pada saat berada di lapangan.
Melalui "Pelangi Indah" tersebut, pimpinan kedua istitusi itu aktif melakukan komunikasi dan pertemuan internal yang diistilahkan nasi goreng dan aqua botol sebagai hidangan setiap pertemuan. Robert Silindur Pangaribuan juga menyatakan, persamaan pandangan dan komitmen pada setiap menjalankan tugas sangat penting di wilayah perbatasan agar tidak terjadi gesekan yang tidak dikehendaki.
Keberadaan "Pelangi Indah" ini juga diakui Komandan Kodim 0911 Nunukan, Letkol Inf Putra Widiastawa banyak memberikan manfaat selama ini dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan negara kepada kedua istitusi tersebut.
Putra yang menjadi komandan kewilayahan pertahanan negara di daerah itu sangat mendukung adanya pertemuan-pertemuan rutin yang dilaksanakan pimpinan TNI dan kepolisian di Kabupaten Nunukan sebagai daerah perbatasan antar negara.
Ia menegaskan, keberhasilan pemberantasan penyelundupan barang-barang ilegal dari Malaysia seperti narkotika oleh prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalion Infantri 141/Aneka Yudha Jaya Perkasa akhir-akhir ini berkat dari pertemuan-pertemuan internal pimpinan TNI-kepolisian selama ini. Oleh karena itu, baik Dandim 0911 maupun kapolres Nunukan mengharapkan keberadaan "Pelangi Indah" dapat berjalan maksimal dan abadi meskipun pimpinan TNI-Polri di wilayah itu telah terganti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika