Rabu 30 Oct 2013 18:52 WIB

Dicari, Industri yang Mau Mengembangkan Pangan Lokal

Rep: Dewi Mardiani/ Red: Heri Ruslan
Sagu
Sagu

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengembangan produk pangan lokal untuk sumber karbohidrat masih terkendala pasokan yang terbatas.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mencari industri yang mau untuk mengembangkan produk pangan lokal tersebut.

"Jenis pangan lokal kita potensinya  banyak, tapi belum banyak industri yang masuk untuk pangan lokal," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, di Padang, Rabu (30/10), saat meninjau persiapan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-33 di Kota Padang, Sumatra Barat.  

Dikatakannya, persoalan utama yang ada dalam pemenuhan kebutuhan pangan lokal adalah dalam penanganan mata rantai suplai. Hal ini, kata dia, belum dikelola secara sistematis.

Dia mencontohkan jenis pangan sagu di Papua. Di sana, sagu didapatkan dari pengolahan tradisional tanaman sagu dari hutan. Kalau ditangani industri, kebutuhan mereka bisa tercukupi tanpa harus ke hutan atau tanpa beralih ke beras.

"Industri dibutuhkan, maksudnya supaya kalau masyarakat setempat kembali konsumsi sagu, sistem logistiknya sudah terjamin, karena sudah ada industri yang menyediakannya," jelas Rusman.

Dari Kementan, lanjutnya, dilakukan pengembangan teknologi pangan. Itu dilakukan supaya konsumen tak kaget mengonsumsinya jenis pangan baru, seperti beras analog (tepung tapioka yang dibentuk seperti beras). "Bukan hanya ini. Yang kita inginkan adalah perubahan yang mendasar, yaitu penyediaan produk pangan lokalnya."

Dia menjelaskan, Kementan mengembangkan teknologi, lalu mengundang industri dan mengajaknya untuk produksi pangan alternatif itu. "Solusi sudah banyak, tapi kita harus siapkan dulu apa saja yang dibutuhkan."

Dalam peringatan HPS ke-33 di Padang ini juga menggelar kemajuan teknologi di bidang pangan. "Di sini jadi ajang bertukar pengalaman, termasuk para petani. Transfer of knowledge antarpetani juga pemerintah dan para ahli untuk pengembangan jenis pangan lokal," lanjutnya.

Di HPS kali ini dinilainya sangat baik, termasuk luasannya cukup dan gelar teknologinya representatif. Teknologinya meliputi tumbuhan, ternak, dan ikan yang menjadi bagian dari konsep pertanian. HPS ini dilaksanakan oleh Kementan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Kehutanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement