REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 2.000 petugas gabungan untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir di seluruh wilayah ibukota.
"Untuk penanggulangan bencana banjir kali ini, kita menyiagakan sebanyak 2.000 petugas gabungan serta dana sebesar Rp4 miliar sebagai dana darurat banjir," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso di Jakarta, Rabu.
Menurut Kukuh, pihaknya juga telah melakukan koordinasi terkait penanggulangan banjir dengan beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) DKI.
Sejumlah SKPD tersebut, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Sebanyak 2.000 petugas gabungan yang terdiri dari bermacam-macam unsur akan selalu siap untuk dikerahkan kapan pun dibutuhkan, terutama ketika sedang ada banjir," ujar Kukuh.
Dia menuturkan koordinasi juga dilakukan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan SAR Nasional (Basarnas) dan sejumlah kementerian.
Terkait penanggulangan banjir, sambung dia, pihaknya memberikan pelatihan kepada masyarakat, terutama warga yang tinggal di kawasan rawan banjir, seperti pelatihan evakuasi bagi lansia, perempuan dan anak-anak.
"Bersama Dinas Damkar dan PB, kita juga mengadakan pelatihan penyelamatan di gedung-gedung sehingga kalau terjadi bencana, para penghuni gedung bisa menyelamatkan diri sekaligus melakukan evakuasi," tutur Kukuh.
Sementara itu, terkait anggaran darurat tersebut, Kukuh mengungkapkan jumlahnya masih bisa ditambahkan, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.