Rabu 30 Oct 2013 12:57 WIB

PKS: Indonesia Masuki Fase Perjalanan Baru

 Presiden PKS Anis Matta keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (13/5).   (Republika/Wihdan Hidayat)
Presiden PKS Anis Matta keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta, Senin (13/5). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS, Anis Matta menyatakan, Indonesia saat ini memasuki fase perjalanan baru, yang kondisinya belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa.

Anis menilai, Indonesia memasuki gelombang reformasi dengan komposisi demografi berbeda pada kondisi terbaik.

"Saya menyebut itu sebagai era emas karena komposisi penduduknya diisi oleh kelompok mayoritas yang rata-rata berusia 40-an tahun. Mereka yang saya sebut sebagai 'demographic drivers' ini mencapai angka 60 persen populasi penduduk," kata Anis saat menjadi salah seorang narasumber Dialog Kebangsaan di Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (29/10) kemarin.

Tampil juga sebagai pembicara Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor, dan Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha selaku moderator.

Anis mengatakan, kelompok mayoritas baru itu yang menentukan wajah Indonesia ke depan. Dalam pentas yang berkaitan dengan politik, menurutnya, mereka yang paling pas didudukkan sebagai 'the native democracy'.

Dikatakan Anis, dalam sejarah banyak negara maju, kelompok tersebut mampu membuktikan peran vital dan penting.

Dalam kesempatan itu, Anis berpendapat perguruan tinggi merupakan panggung demokrasi. Karena itu elemennya harus mematangkan budaya demokrasi. "Kampus adalah pusat industri pemikiran, tugas politik di kampus adalah membantu mematangkan budaya demokrasi, salah satu caranya dengan menjadikan kampus sebagai panggung uji publik," kata Anis.

Ia berkata, pimpinan parpol perlu berinteraksi dan memaparkan karyanya di kampus karena perguruan tinggi berperan sebagai pusat industri pemikiran.

Depolitisasi kampus merupakan produk Orde Baru yang bukan eranya lagi di Orde Reformasi. Menagih pertanggungjawaban pemimpin parpol, bagi Presiden PKS, juga merupakan wujud keseriusan masyarakat kampus menjalankan perannya sebagai salah satu ujung tombak kemajuan bangsa.

Dia menilai wajah bangsa Indonesia saat ini tercermin pada mahasiswanya. Anis mengatakan mau seperti apa Indonesia ke depan, antara lain tergantung masyarakat kampusnya, karena itu peran vital civitas akademika tidak mungkin disangkal oleh siapa pun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement