Rabu 30 Oct 2013 12:22 WIB

Satu Juta Hektare Lahan Kedelai Segera Dibuka

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Lahan pertanian kedelai
Foto: rri.co.id
Lahan pertanian kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah akan segera membuka satu juta hektar lahan, terutama untuk daerah-daerah transmigrasi. Tahap awalnya akan dilakukan pada musim tanam 2013/2014 di 26 provinsi.

Ia mengatakan, pembukaan lahan kedelai dilakukan untuk memenuhi target produksi kedelai sebesar 1,5 juta ton selama tiga tahun bisa tercapai, serta untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai.

“Potensi lahan yang luas dan ketersediaan tenaga kerja di kawasan transmigrasi harus dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produksi kedelai nasional,“ katanya, Rabu (30/10).

Kemenakertrans dan Kementerian Pertanian akan memulai gerakan bersama ini pada Musim Tanam 2013/2014 seluas 155.000 ha dengan target produksi sebanyak 225.000 ton.

Menurut Menakertrans, pada tahun 2014 dan 2015 akan dibuka lahan kedelai seluas 400.000 Ha dengan target produksi sebanyak 600.000 ton dan 450 Ha target produksi sebanyak 675.000 ton.

Untuk uji coba penanaman kedelai di lahan transmigrasi, menurut Muhaimin, telah dilakukan pada sekitar 10 ribu ha lahan transmigrasi. Dari jumlah  tersebut, sekitar 1.000 ha berhasil membuahkan kedelai unggul.

“Kita optimistis program ini akan berhasil meningkatkan produksi kedelai nasional secara drastis. Kerjasama dan koordinasi telah dilakukan dengan berbagai pihak dengan pola pendekatan gerakan bersifat bisnis, “ kata Muhaimin.

Ia menyebutkan, kerjasama dan koordinasi untuk meningkatkan produksi kedelai ini dilakukan dengan lintas kementerian, Pemda, dunia usaha, perbankan, Bulog, Gakopti, Inkopti, importir dan organisasi bisnis serta petani untuk bersama sama melakukan kegiatan ini.

Diakui Menakertrans, masih terdapat kelemahan dalam mengelola wilayah transrnigrasi. Kendala tersebut antara lain  kesiapan petani menghadapi anomali cuaca,  dukungan teknologi, pemasaran paska panen, dan akses modal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement