REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Masyarakat diminta untuk tidak melupakan membaca buku meski saat ini media sosial sangat digemari sebagai salah satu sumber informasi yang cepat dan seketika, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Buku itu tetap penting, perpustakaan sebagai rumah buku juga penting, meski sekarang hidup di era digital dan informasi," kata Presiden saat mengunjungi dan menyerahkan bantuan buku di Perpusatakaan Bung Hatta Bukittinggi, Selasa sore.
Presiden menegaskan kegemaran terhadap media sosial harus diimbangi pula dengan kegemaran membaca buku sehingga memiliki wawasan yang luas.
"Ada bedanya, kalau kita masuk dalam dunia sosial media, sama seperti daily information, ibaratnya fast food, kita bisa akses kapan pun teknologi informasi ini, tetapi karena cepat berputar menjadi bagian keseharian kita tidak dapat inspirasi dari informasi yang bergerak setiap harinya," kata Presiden.
Ia menambahkan,"dengan membaca buku kita bisa dapatkan dan camkan jiwa dalam buku itu. (dengan membaca-red) buku, akan menghasilkan buku, informasi ya memang menambah pengetahuan, kalau (membaca-red) buku bisa menghasilkan pikiran besar."
"Silakan hidup dalam dunia baru, dan tetap nikmati kemajuan teknologi digunakan untuk keadaban, bangun kemajuan bukan permusuhan, tapi sekali lagi buku penting," tegas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyumbangkan 135 buku yang terdiri dari 35 judul antara lain berjudul Energi Positif dan Transforming Indonesia. Sementara Ibu Negara Ani Yudhoyono menyumbangkan buku antara lain berjudul Kepal Sayap Puteri Prajurit dan Colours of Harmony.