Selasa 29 Oct 2013 13:55 WIB

Musim Hujan, Belasan Kecamatan Ini Terancam Longsor

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Longsor (ilustrasi)
Foto: telegraph.co.uk
Longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Memasuki akhir Oktober 2013, berbagai daerah di wilayah III Cirebon, termasuk Kabupaten Kuningan, mulai diguyur hujan. Guyuran hujan itu menimbulkan ancaman longsor di belasan kecamatan di Kota Kuda tersebut.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, belasan kecamatan yang masuk dalam kategori daerah rawan longsor adalah Kecamatan Subang, Cilebak, Selajambe, Ciberem, Maleber, Karang Kancana, Hantara, Darma, Ciwaru, Ciniru, Cimahi. 

Selain longsor, adapula sejumlah kecamatan yang rawan banjir. Yakni Kecamatan Cimahi, Kuningan, Ciberem dan Cidahu. 

"Daerah-daerah itu memiliki potensi longsor dan banjir yang cukup tinggi,’’ ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Kuningan Kamil Ganda Permadi kepada Republika, Selasa (29/10).

Ucu menjelaskan, kerawanan longsor itu sebabkan karena daerah-daerah tersebut berada pada topografi yang berbukit-bukit. Bahkan, ada daerah yang tingkat kecuramannya rata-rata sebesar 25 derajat.

Menurutnya, Pemkab Kuningan telah melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi kondisi tersebut. Di antaranya, melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor. Selain itu, menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan bencana.

''Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana itu untuk selalu waspada,'' tegas Ucu.

Berdasarkan catatan Republika, bencana longsor memang kerap melanda sejumlah daerah di Kabupaten Kuningan. Salah satunya terjadi pada Desember 2012.

Saat itu, sedikitnya 12 rumah warga dan sebuah masjid di RT 11 dan RT 12 RW 03 Dusun Bangbayang Desa Bungurberes, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, ambruk diterjang langsor.

 Sementara itu, saat ini sejumlah daerah di wilayah III Cirebon memang mulai diguyur hujan sejak sepekan yang lalu. Kondisi itu sesuai prediksi BMKG Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka bahwa hujan mulai turun pada akhir Oktober atau awal November. 

"Sekarang sudah memasuki pancaroba, jadi ada panas dan ada hujan,’’ kata Forecaster Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka Ahmad Faa Iziyn. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement