Senin 28 Oct 2013 20:30 WIB

Peringatan Sumpah Pemuda di Gunung Merapi

Seorang pecinta alam dari
Seorang pecinta alam dari "Cansabalas" berjalan melewati bendera raksasa di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jateng, Senin (28/10). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sejumlah pecinta alam dari "Cansabalas" melakukan upacara bendera di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jateng, Senin (28/10).

Upacara peringatan hari Sumpah Pemuda menggunakan bendera raksasa dengan ukuran 1000 meter persegi dan berat 120 kilogram.

 

Advertisement
Berita Terkait
Update Merapi: Sejak Awal September Gunung Merapi Luncurkan Empat Kali Awan Panas
Rejogja - 09 September 2024, 14:31
Update Merapi: Sejak Awal September Gunung Merapi Luncurkan Empat Kali Awan Panas
Gunung Merapi Masih Belum Anteng, 24 Jam Terakhir Ada 100 Gempa dan 50 Kali Keluarkan Lava
Rejogja - 30 August 2024, 20:25
Gunung Merapi Masih Belum Anteng, 24 Jam Terakhir Ada 100 Gempa dan 50 Kali Keluarkan Lava
Gunung Gede Masih Membeku dan 'Bersalju', Merapi Belum Berhenti Muntahkan Awan Panas
Rejogja - 25 July 2024, 20:24
Gunung Gede Masih Membeku dan 'Bersalju', Merapi Belum Berhenti Muntahkan Awan Panas
Merapi Muntahkan Lava Pijar, Semeru Erupsi, dan Hikmah Gunung dalam al-Ghasyiyah 19
Khazanah - 25 July 2024, 07:25
Merapi Muntahkan Lava Pijar, Semeru Erupsi, dan Hikmah Gunung dalam al-Ghasyiyah 19
Semeru Erupsi, Merapi Keluarkan Awan Panas: Terungkap Misteri Ayat Gunung Api dalam Quran
Khazanah - 23 July 2024, 15:16
Semeru Erupsi, Merapi Keluarkan Awan Panas: Terungkap Misteri Ayat Gunung Api dalam Quran
Pagi Ini, Gunung Merapi Masih Terus Luncurkan Awan Panas Guguran
Rejogja - 22 July 2024, 19:37
Pagi Ini, Gunung Merapi Masih Terus Luncurkan Awan Panas Guguran
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran
Rejogja - 21 July 2024, 19:58
Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran
Merapi Muntahkan Lava dan Awan Panas Sejauh 1.200 Meter, Warga Yogya Diminta Menjauh
Rejogja - 21 July 2024, 10:22
Merapi Muntahkan Lava dan Awan Panas Sejauh 1.200 Meter, Warga Yogya Diminta Menjauh
Yuk Ngaji Hari Ini
اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ
Ataukah mereka mengetahui yang gaib, lalu mereka menuliskannya?

(QS. Al-Qalam ayat 47)
Berita Lainnya
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil meraih penghargaan bergengsi di tingkat ASEAN atas inovasi uniknya dalam bidang energi dan pertanian.
Esgnow - Rabu , 02 Oct 2024, 17:40 WIB
PGE Diganjar Penghargaan, Padukan Potensi Energi Panas Bumi dan Kualitas Kopi Arabika
Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Republik Azerbaijan untuk ASEAN, H.E. Jalal Mirzayev,
Esgnow - Rabu , 02 Oct 2024, 17:25 WIB
Dubes Azerbaijan Temui Sekjen ASEAN: Memperkuat Kerjasama dalam Perubahan Iklim
Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) berkolaborasi dengan IdeaFest untuk mengadakan acara inovatif bertajuk Sustainable Plates: Where Local Food Meets Tech, Finance, and Emissions.
Esgnow - Rabu , 02 Oct 2024, 08:34 WIB
IdeaFest dan KEM Dorong Inovasi Masa Depan Sistem Pangan Berkelanjutan
Tumpukan ikan hasil tangkapan sebelum dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (9/5/2024). Kalibaru merupakan kawasan pesisir yang berada di wilayah Jakarta Utara. Sebagian besar warganya merupakan nelayan, buruh angkut, pekerja pembuat asin hingga pedagang di TPI Kalibaru. Para Nelayan biasanya menghasilkan tangkapan ikan dari melaut selama 7-10 hari dengan jumlah tangkapan sekitar 5-10 ton ikan. Setelah bersandar di TPI Kalibaru, para nelayan melakukan persiapan selamat 4 hari untuk mengisi bahan bakar, menyiapkan persedian makan hingga kebutuhan air selama melaut. Ikan yang berhasil ditangkap cukup beragam seperti ikan petek, ikan kembung, udang, cumi dan jenis ikan lainnya. Sebagian warga disana menggantungkan hidupnya dari ikan hasil tangkapan untuk dijual ke sejumlah pasar di kawasan Jakarta Utara.
Esgnow - Selasa , 01 Oct 2024, 08:14 WIB
Laut Tercemar Limbah Industri, Nelayan Jakarta Sulit Sejahtera
Beras (ilustrasi). Akses terhadap pangan sehat masih menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Esgnow - Senin , 30 Sep 2024, 22:09 WIB
Faktor-Faktor yang Menghambat Akses Pangan Sehat di Indonesia
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Terkini Nasional
Advertisement