REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Survei Lembaga Penelitian Alvara menyatakan dari wawancara terhadap 1.533 responden di 10 kota, tidak ada partai yang dipersepsikan masyarakat memiliki komitmen untuk bebas dari tindak pidana korupsi.
Dari pemetaan mengenai citra dan atribut partai, tidak ada responden yang memilih partai, ketika ditanya mengenai sikap bebas korupsi, kata Direktur Eksekutif Alvara, Hasanuddin Ali, setelah pemaparan "Survei partai dan Calon Presiden 2014" di Jakarta, Senin.
"Dari sisi atribut di penelitian, tidak ada satu partai pun yang dinilai bebas korupsi oleh responden," ujar Hasanuddin.
Sebagian besar responden, ujar Hasanuddin menganggap atribut lainnya yakni figur politik terkenal terdapat dalam Partai Demokrat dan Partai Golkar.
"Persepsi masyarakat cukup tinggi mengenai Susilo Bambang Yudhoyono atau Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung," kata Hasanuddin.
Partai Golkar dan Demokrat juga dipersepsikan responden sebagai partai politik nasionalis.
Ketika ditanya mengenai atribut tentang kaderisasi politisi muda, sebagian besar responden menjawab PAN dan PKS. "Jaringan PKS di kampus-kampus masih kuat sepertinya," ujar dia.
Kemudian PDI-P, ujar Hasanuddin, dipersepsikan responden memiliki kedekatan dengan rakyat, internal yang solid dan mampu melakukan perubahan.
Partai Gerindra dan Hanura, menurut survei Alvara, memiliki citra partai yang ingin menjaga keragaman Indonesia dan memiliki visi yang bagus. "Mungkin ini dampak dari kedua pemimpin partai tersebut yang sering berkeliling menjumpai berbagai lapisan masyarakat," katanya.
Dari data yang dipaparkan Hasanuddin, untuk Partai NasDem, responden belum menemukan atribut dan citra apa yang paling melekat kepada partai itu.
Alvara melakukan penelitian dengan merekam opini 1.533 responden di 10 kota besar yakni Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, Semarang, Palembang, Balikpapan, Denpasar, dan Manado.
Survei tersebut dilakukan dengan metode wawancara langsung, dengan "margin of error" kurang lebih 2,5 persen. Alvara menggunakan metode pengambilan responden dengan "Multi-stage Random Sampling" dengan usia responden di kisaran 20-54 tahun