Senin 28 Oct 2013 18:39 WIB

Bogor Hujan Deras Katulampa Siaga Empat

Bendung Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur
Bendung Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketingggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat meningkat 80 cm setelah hujan deras mengguyur wilayah Puncak dan sekitarnya, Senin.

"Air baru naik pukul 16.55 WIB ketinggian mencapai 80 cm, status diberlakukan siaga empat," kata Kepala Pelaksana Harian Bendung Katulampa, Andi Sudirman. Andi mengatakan, hujan turun sangat lebat di wilayah Puncak mulai pukul 15.30 WIB.

Hujan yang turun selama satu jam dengan intensitas lebat menyebabkan volume permukaan air Sungai Ciliwung meningkat sangat cepat.

"Sebelum hujan ketinggian normal 20 cm, selang satu jam hujan air naik mencapai level 80 cm dengan debit 90 meter kubik per detik," kata Andi. ia mengatakan, saat ini air masih bertahan 80 cm, dengan kondisi cuaca di Puncak masih gerimis.

Menurut Andi, jika hujan masih terus berlanjut, ada kemungkinan ketinggian air di Bendung Katulampa akan bertambah. "Kalau hujan berhenti, kemungkinan air tetap bertahan," ujar Andi.

Menurut Andi, selama Oktober permukaan air Bendung Katulampa baru pertama kali meningkat dengan ketinggian 80 cm atau siaga empat.

Andi menambahkan, pihaknya telah mengkoordinasikan adanya ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa kepada Pemerintah DKI Jakarta, penjaga pintur air Depok, Manggarai dan Jawa Barat.

Sementara itu, selama dua hari terakhir hujan lebat terus terjadi di wilayah Bogor. Hujan biasa turun pada sore hari. Terkadang hujan juga disertai angin dan petir.

"Memasuki musim penghujan saat ini, kami meningkatkan penjagaan pintu air, secara berkelanjutan melaporkan ketinggian air kepada pihak-pihak terkait," ujar Andi.

Hingga berita ini diturunkan, cuaca di kawasan Puncak masih gerimis, sedangkan ketinggian air Bendung Katulampa masih bertahan 80 cm.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement