Senin 28 Oct 2013 11:53 WIB

Tim Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Mogok Buruh

  Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.
Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tim gabungan TNI dan Polri menyatakan kesiapannya mengamankan aksi mogok kerja nasional di Bekasi, Jawa Barat pada 31 Oktober 2013.

"Kami menyiagakan 200 dari total 383 personel TNI yang ada di wilayah kami untuk pengamanan jalannya aksi buruh," ujar Komandan Kodim 0507 Bekasi, Letkol Infantri Bram Abilowo, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, personel tersebut saat ini tengah melakukan pemantauan proses konsolidasi sejumlah serikat pekerja menjelang puncak aksi mogok kerja pada 31 Oktober hingga 1 November 2013.

Menurut dia, TNI akan berkoordinasi dengan jajaran Polresta setempat untuk pelaksanaan pengamanan sejumlah objek vital.

Objek vital tersebut di antaranya, sejumlah perlintasan tol, kawasan industri, kantor pemerintah, dan fasilitas publik penting lainnya.

Khusus untuk kawasan industri, kata dia, pihaknya akan menempatkan personel pada sejumlah perusahaan tertentu yang disinyalir menjadi sasaran gangguan keamanan.

"Personel yang akan bertugas kita sesuaikan dengan tingkat kerawanan di wilayah," katanya.

Sementara itu, Polresta Bekasi Kota menyiagakan sebanyak 1.870 personelnya untuk pengamanan aksi mogok kerja buruh.

Menurut juru bicara Polresta Bekasi, Ajun Komisaris Bambang Wahyudi, personel pengamanan itu terdiri dari Polres 204 personel, Polsek jajaran 286 personel, Bantuan Keamanan Operasional Brigade Mobil Polda Metro Jaya 960 personel, dan Pengendalian Masyarakat 420 personel.

"Kami akan menindak tegas aksi buruh yang mengarah pada tindakan anarkis melalui aksi sweeping terhdap buruh lain yang tidak ikut mogok," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement