REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat puluhan rumah warga di Desa Bantengan dan Mojopurno, Kecamatan Wungu, rusak akibat terjangan angin puting beliung, Ahad (27/10) sore.
"Selain merusak puluhan rumah dan kios di pasar desa setempat, angin kencang juga melukai dua orang warga Desa Bantengan akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Ahmad Nuryanto.
Kedua korban adalah Didik Ari Sulistyo (21) dan Jefri Hertanto (15). Keduanya merupakan anak dari pasangan Slamet (52) dan Sriyanti (49), warga Desa Bantengan, Kecamatan Wungu. Bangunan rumah pasangan tersebut roboh dan rata dengan tanah.
"Saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan jumlah rumah warga yang rusak. Sejumlah pohon juga dilaporkan tumbang," kata Nuryanto.
Korban rumah roboh, Slamet, mengatakan kejadian ambruknya rumahnya tersebut bermula saat hujan deras turun disertai angin kencang pada Ahad sore. Waktu itu ia sedang memperbaiki atap dapurnya yang bocor di beberapa tempat.
"Tiba-tiba rumah saya ambruk. Istri saya berteriak minta tolong karena anak saya masih di dalam reruntuhan dan terjepit kayu rumah," kata Slamet.
Saat ini kedua korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soedono Madiun. Diduga, selain luka lecet dan memar ada beberapa tulang korban yang patah akibat tertimpa reruntuhan rumah tersebut.
Proses evakuasi reruntuhan bangunan rumah roboh yang dilakukan pada sore tadi terpaksa terhenti karena hari telah gelap. Evakuasi akan dilanjutkan pada Senin (28/10) dengan melibatkan warga sekitar, tagana, TNI/Polri, dan BPBD setempat.
Sementara, angin puting beliung juga melanda di wilayah Kota Madiun, tepatnya di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo. Sebagian genting rumah warga di Perumahan Asabri dan sekitarnya berhamburan.
Sebelumnya, bencana angin puting beliung juga menerjang kawasan Desa Sirapan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Akibat bencana tersebut, rumah milik pasangan Sukarno dan Sulastri yang memiliki lima orang anak, roboh rata dengan tanah.
Dua anaknya juga mengalami patah tulang akibat tertimpa bangunan rumahnya dan menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak BPBD mengimbau kepada warga untuk mewaspadai angin kencang yang mulai sering terjadi menjelang musim hujan tahun ini.