Ahad 27 Oct 2013 21:13 WIB

Wapres Boediono Akan Kunjungan Kerja ke London

Wakil Presiden Boediono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono dijadwalkan akan kunjungan kerja ke London, Inggris, 28 Oktober-1 November 2013 untuk menghadiri berbagai pertemuan berskala internasional antara lain "Open Government Partnership Summit"

"Selama di London akan ada sejumlah kegiatan yang akan dihadiri Wapres," kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Ahad (27/10).

Agenda yang akan dilakukan Wapres Boediono selama di London adalah menghadiri "World Islamic Economic Forum" pada 29 Oktober 2013.

Selain itu pada 30 Oktober, Wapres akan memberikan kuliah umum di depan mahasiswa di Universitas Oxford, sementara pada 31 Oktober menghadiri "Open Government Partnership Summit".

"Dalam kunjungan tersebut, Wapres juga akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri David Cameron," kata Yopie.

Indonesia, kata Yopie, akan menjadi co-chairman "Open Government Partnership Summit" tahun 2014, sehingga Wapres Boediono akan menerima serah terima dari David cameron untuk menjadi co-chairman tahun depan.

Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan"Open Government Partnership" (OGP) saat ini memiliki anggota 60 negara dan Indonesia merupakan salah satunya.

OGP adalah suatu gerakan yang bertujuan untuk membangun komitmen negara anggota agar lebih transparan, lebih akuntabel dan mendorong meningkatkan kualitas layanan publik bagi masyarakatnya.

Menurut Kuntoro, kehadiran Wapres dalam pertemuan itu sangat penting dan srategis sebagai bukti bahwa Indonesia selama ini telah melakukan upaya berbagai perbaikan untuk meningkatkan pelayanan kepada publik.

"Sebanyak 1.200 peserta dari 89 negara akan hadir dalam acara tahunan itu sehingga kehadiran Indonesia akan sangat penting untuk berbagi pengalaman dalam upaya perbaikan layanan," katanya.

Indonesia adalah satu dari delapan negara pendiri "Open Government Partnership" bersama Brasil, Meksiko, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Inggris dan Amerika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement