Ahad 27 Oct 2013 15:59 WIB

Surabaya Raih Dua Penghargaan Internasional

Rep: Andi M Ikhbal/ Red: Nidia Zuraya
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya meraih dua penghargaan tingkat internasional di bidang data center dan inklusi digital. Tropi bergengsi tersebut dikirab keliling kota mulai dari Korem 084 Bhaskara Jaya menuju Taman Surya Balai Kota Surabaya pada Ahad (27/10) pagi.

Penghargaan itu diterima Wali Kota, Tri Rismaharini di Angsana Laguna Phuket, Thailand pada Jumat (25/10). Dalam ajang penghargaan Futere Government, Surabaya dinilai mampu mengungguli sejumlah negara kawasan Asia Pasifik.

Risma mengatakan, Surabaya merupakan satu-satunya kota yang menerima dua penghargaan sekaligus. Bahkan, dalam kudua bidang tersebut, dia menambahkan, mampu mengalahkan negara yang unggul teknologi informasinya seperti Singapura, Australia, Cina, Hongkong, dan India.

“Surabaya bisa kalahkan mereka semuanya. Hampir di semua kategori, kita masuk nominasi dan memenangi dua penghargaan ini,” kata Risma usai melakukan arak-arakan tropi di Taman Surya, Surabaya.

Dua penghargaan tersebut diraih Surabaya setelah menyisihkan 50 kota per negara negara yang masuk sebagai nominasi. Pemkot dinilai telah melakukan inovasi dan efisiensi dalam manajemen proyek dengan melakukan pendataan. Sedangkan, kategori lainnya karena, memiliki program untuk menjembatani kesenjangan teknologi dengan Broad Band Learning (BLB).

Ketua DPRD Surabaya, Mochammad Machmud menambahkan, kotanya tersebut merupakan daerah yang dinilai melek terhadap kemajuan teknologi. Ada beberapa program seperti e-procurement atau e-budgeting yang dirilis sejak lama, saat ini baru dimulai ibu kota DKI Jakarta. “Sistem data center seperti ini perlu diadopsi agar korupsi di Indonesia dapat ditekan,” katanya

Dengan data center tersebut, kata dia, masyarakat pun dapat mengakses dan mengetahui pembanguanan serta pelayanan pemerintah daerah sehingga terdapat transparansi. Bahkan, warga bisa berpartisipasi dengan memberi masukan langsung atas program yang tengah dilaksanakan tersebut.

Sementara BLC merupakan fasilitas pembelajaran informasi teknologi yang dapat dinikmati masyarakat secara gratis. Dengan menempatkan BLC di sejumlah lokasi publik, Pemkot berupaya membuat mereka untuk tidak gagap teknologi. “Ini merupakan salah satu upaya percepatan menuju Surabaya Cyber City,” ujar dia.

BLC didukung oleh PT Telkom Indonesia Divisi Regional V Jawa Timur melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut ditempatkan di enam titik di antaranya Rusunawa Penjaringan Sari, Taman Prestasi,  Taman Flora, Rusunawa Tanah Merah, Kelurahan Made, dan Rusunawa Urip Sumoharjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement