REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sepanjang Januari hingga akhir Oktober 2013, sebanyak 485 warga Kota Sukabumi terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Dari jumlah tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.
Staf Seksi Pengendalian Penyakit dan penanggungjawab penanggulangan DBD, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Jamjam mengatakan, jumlah kasus DBD dikhawatirkan mengalami kenaikan ketika memasuki musim pancaroba.
‘’Oleh karenanya, warga harus meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),’’ ujar dia. Dari data yang ada, ujar Jamjam, kasus DBD saat memasuki musim peralihan dari hujan ke kemarau mengalami kenaikan.
Dia mencontohkan, pada Agustus, jumlah kasus DBD mencapai sebanyak 35 kasus. Jumlah ini bertambah menjadi sebanyak 69 kasus pada September lalu. Jamjam mengungkapkan, PSN dinilai efektif untuk mengendalikan penyebaran penyakit DBD.
Upayanya dilakukan dengan menggiatkan gerakan 4M yakni menguras, menutup, mengubur, dan memantau jentik nyamuk. Data Dinkes Kota Sukabumi menyebutkan, pada 2012 lalu jumlah kasus DBD secara keseluruhan mencapai sebanyak 962 orang. Sedangkan pada 2011, warga yang terkena penyakit DBD hanya sebanyak 532 orang penderita.