REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan saat ini Indonesia mengalami potensi kebocoran uang negara sebesar Rp 1,160 triliun.
Dengan nilai uang sebesar itu Indonesia seharusnya bisa bangkit dari kemiskinan menuju kemakmuran.
"Dengan kebocoran sebesar itu apa yang tidak bisa kita bangun? Pasti bisa," kata Prabowo dalam keterangan pers, Sabtu (26/10).
Prabowo mengatakan, kebocoran anggaran yang terus dibiarkan akan membawa kehancuran bagi bangsa. Ibarat orang terluka, bila dibiarkan akan mengakibatkan meninggal dunia.
"Indonesia ini, Ibarat badan kalau berdarah terus menerus, lama-lama kita juga akan kolaps," ujarnya.
Pesan amanah menjaga anggaran disampaikan Prabowo kepada para kepala daerah yang diusung Partai Gerindra. Di Jakarta misalnya, Prabowo mengaku pernah berpesan kepada Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) untuk benar-benar memanfaatkan APBD demi kepentingan rakyat.
"Saat mendukung Jokowi-Ahok maju di Pilgub DKI Jakarta, saya ingatkan keduanya jangan sampai mencuri APBD," katanya.
Pesan serupa disampaikan Prabowo kepada Ketua DPD Himpunan Kerukutan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jawa Barat, Rudi Gunawan yang maju sebagai Calon Bupati Garut dari Partai Gerindra. Prabowo meminta Rudi bekerja secara jujur dan mampu mewujudkan cita-cita memperbaiki kehidupan masyarakat Garut, khususnya kaum tani.
"Saya kesini, mau hadir disini karena saya kenal dengan Pak Rudi Gunawan dan saya yakin dengan integritas Pak Rudi. Saya titip, jangan kecewakan rakyat Garut," ujar Prabowo.
Saat mendukung calon kepala daerah Gerindra Ia tidak meminta imbalan uang atau komitmen bisnis. Menurut Prabowo dukungan yang diberikan Gerindra semata-mata untuk mencari pemimpin yang baik dan amanah.
"Silakan tanya ke mereka, saya minta apa dari mereka? Saya tidak pernah minta apa-apa, hanya satu permintaan saya yaitu jangan jadi maling," katanya.