REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT PLN Area Palu, Sulawesi Tengah tidak lagi memadamkan listrik secara bergiliran menyusul satu unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang rusak berhasil diperbaiki.
"Sudah dua hari ini tidak ada pemadaman listrik di Kota Palu," kata Manajer PLN Area Palu Novalince Pamuso di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan, mesin PLTU milik PT Pusaka Jaya Palu Power berkapasitas 15 megawatt (MW) sudah kembali mensuplai lagi daya ke PLN.
Selama hampir dua pekan terakhir, pemadaman bergilir sering terjadi karena salah satu dari dua unit mesin PLTU rusak. Kondisi ini diperparah dengan beberapa pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik PLN juga mengalami gangguan sehingga sistem kelistrikan di Kota Palu mengalami defisit daya cukup besar.
Namun sejak Jumat (25/10), PLTU sudah mensuplai daya sebesar 27 MW dari kapasitas terpasang 30 MW ke PLN.
Novalince menambahkan, jika jaringan transmisi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana di Kabupaten Poso sudah rampung dikerjakan pihak kontraktor, Kota Palu tidak akan lagi krisis listrik. PLTA tersebut akan mensuplai daya listrik ke Palu sebesar 60 MW.
"Ditargetkan akhir 2013 PLTA Poso-3 sudah mulai suplai daya ke Palu," katanya.
Sistem kelistrikan Palu juga melayani kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, Donggala dan Sigi dengan jumlah pelanggan sekitar 260.000.
Pada Kamis (24/10), puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Palu dan Perhimpunan Pelajar-Mahasiswa Parigi Moutong di Palu, melakukan demontrasi di Kantor PLN terkait pemadaman listrik bergilir.
Para mahasiswa menyoroti kinerja PLN karena terlambat mengatasi pemadaman listrik tersebut sehingga sangat merugikan masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa yang sangat membutuhkan penerangan dalam studinya.