REPUBLIKA.CO.ID,ISTANBUL -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, hari ini mengunjungi Gubernur Provinsi Istanbul Huseyin Avni Mutlu di Kantor Pemprov Istanbul. Dalam pertemuan tersebut, kedua gubernur berdialog akrab seperti sahabat lama tak pernah bertemu.
Huseyin yang telah menjabat sebagai gubernur sejak 31 Maret 2010 mengungkap beberapa inspirasi, diantaranya soal misi Turki membangun banyak sekolah di seluruh dunia.
Menurut Huseyin, orang Turki yang sudah menjadi guru di negara lain dianjurkan menjadi warga negara tersebut dan tidak perlu kembali ke tanah airnya. Sementara Kang Aher, begitu Ahmad Heryawan sering dipanggil, melihat pandangan ini selaras dengan apa yang dirinya kerap sampaikan. Menurutnya, warga Jawa Barat yang di luar negeri, tidak usah pulang, biarlah berkontribusi maksimal kepada tanah air dari luar negeri dalam ragam bentuk.
“Saya pernah ditemui tujuh keluarga asal Jawa Barat di Amerika Serikat. Mereka mau pulang tapi saya anjurkan tidak perlu bila dengan menetap di luar negeri dan dapat berkontribusi dari luar negeri untuk tanah air," ungkap gubernur peraih 111 penghargaan Prestasi Jawa Barat sejak 2008 tersebut.
Salah satu hasil pertemuan antara dua gubernur tersebut ialah rencana Turki membangun Kampus di Indonesia. "Wah, nanti yang alumni-alumni Turki bisa ngajar di situ," seloroh Kang Aher.
Inspirasi dari Turki ini juga direspon positif oleh panitia Seminar Internasional Mahasiswa Indonesia atau Democratic and Economic Youth Summit (DEYS) di Istanbul, Turki.
Menurut Ketua Steering Committee DEYS Arya Sandhiyudha, membaca pembicaraan kedua gubernur, pembangunan sekolah Indonesia di Luar Negeri, khususnya sekolah Indonesia di Turki patut dipertimbangkan menjadi salah satu rekomendasi DEYS.
Selain melakukan pertemuan dengan Gubernur Istanbul dan kalangan pebisnis setempat, Heryawan dijadwalkan akan memberikan ceramah tentang Pembangunan Kota di Seminar Internasional Mahasiswa Indonesia DEYS pada Sabtu-Ahad (26-27/10) di Istanbul.