REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tewasnya nenek Ratnaningsih di Gading Serpong Sektor 1B Blok BF 8 No 3, Kelapa Dua, Tangerang, masih misterius. Polisi pun mengerahkan anjing pelacak guna memburu pembunuh nenek berusia 81 tahun itu.
"Anjing pelacak digunakan diturunkan guna mengetahui dari mana pelaku masuk dan ke mana saja," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (25/10).
Berkat anjing pelacak, ia menambahkan, polisi menyimpulkan beberapa orang yang dicurigai. Namun, pihak yang dicurigai masih dalam pelacakan.
Dia menambahkan, kemungkinan pelaku orang yang dikenal korban, karena tidak ada tanda kerusakan atau perlawanan.
Rikwanto menuturkan, polisi akan mendata siapa saja yang dapat ke rumah nenek tersebut tanpa patut dicurigai. Sebab, menurut kesaksian tetangga, ia melanjutkan, tidak ada kejadian aneh terhadap Ratnaningsih.
Dia menjelaskan, tukang air galon, tukang gas, dan semua yang berkunjung ke rumah nenek akan kita minta keterangan.
Sejauh ini, menurut Rikwanto, sudah lima saksi diperiksa, yakni anak korban, dan tetangga terdekat. Dari pemeriksaan saksi, ia menjelaskan, diketahui Ratnaningsih tinggal sendirian.
Rikwanto menjelaskan, saat itu, anaknya, Tina hendak menjenguk Ratnaningsih dengan membawa makanan. Sesampainya di rumah, ia mengungkapkan, Tina menemukan pintu rumah dalam keadaan tidak terkunci.
"Saat ia beranjak masuk, ditemukanlah ibunya sudah tidak bernyawa dengan banyak luka tusuk di sekujur tubuh dan kepala ditindih galon air, tujuh luka tusukan ujung setrika, dan leher terlilit kabel setrika. Namun, tidak ada barang yang hilang," katanya menjelaskan.