Kamis 24 Oct 2013 20:43 WIB

1 Januari 2014, Kereta Ekonomi Tak Lagi Disubsidi

Rep: Yulianingsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kereta Ekonomi (ilustrasi)
Kereta Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tarif tiket kereta api (KA) ekonomi tidak akan disubsidi mulai 1 Januari 2014 mendatang.  Tarif KA ekonomi ini pun dipastikan naik. Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Sumarsono menjelaskan, kenaikan hanya dilakukan untuk kereta api jarak jauh.

Dia mengungkapkan, kontrak penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO) antara Dirjen Perkeretaapian dengan PT KAI di tahun anggaran 2013 sudah berakhir. Sedangkan kontrak yang sama untuk tahun anggaran 2014 belum diperbarui.

"Sehingga per 1 Januari 2014, tiket kereta api ekonomi jarak jauh akan berubah, tidak disubsdi lagi" ujarnya, Kamis (24/10). Menurutnya, kebijakan tersebut berlaku untuk seluruh perjalanan kereta ekonomi jarak jauh skala nasional.

Untuk wilayah Daop VI Yogyakarta, terdapat 3 rangkaian kereta ekonomi jarak jauh. Rangkaian tersebut yakni KA Bengawan relasi Solo Jebres-Tanjung Priok, KA Progo relasi Lempuyangan-Pasar Senen dan KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan-Banyuwangi.

Ketiga rangkaian kereta api tersebut, selama ini bertarif Rp 50 ribu. Kemudian per 1 Januari 2014 akan berubah menjadi Rp 95 ribu untuk KA Bengawan dan KA Sri Tanjung, serta Rp 85 ribu untuk KA Progo.

"Jadi, seluruhnya akan kembali ke tarif nonsubsidi. Kebijakan ini berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI No 28 Tahun 2012 perihal pedoman perhitungan dan penetapan tarif angkutan orang dengan kereta api," kata Sumarsono.

Pemesanan tiket kereta api ekonomi jarak jauh untuk keberangkatan 1 Januari 2014 sudah dapat dipesan mulai hari ini. Pemesanan tersebut dapat dilakukan di loket stasiun, toko minimarket Alfamart dan Indomaret, kantor pos, pegadaian serta semua loket penjualan agen resmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement