REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Penindakan tanpa pandang bulu yang dijalankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjadikan lembaga itu sebagai model internasional dalam pemberantasan korupsi di dunia, kata Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung.
"KPK telah menjadi role model pemberantasan korupsi di dunia," katanya setelah deklarasi antikorupsi dalam Sidang Umum Parlemen Antikorupsi Asia Tenggara (The Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption/SEAPAC) di Medan, Kamis (24/10).
Ia mengatakan penindakan yang dijalankan KPK selama ini menyebabkan sejumlah negara lain yang terlebih dulu menerapkan demokrasi menjadi mendapatkan kejutan.
Penindakan selama ini, katanya, telah meyakinkan dunia internasional bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi penegakan hukum karena tidak ada satu pun orang yang memiliki kekebalan terhadap hukum.
"Bahkan seorang menteri, ketua partai, dan Ketua Mahkamah Konstitusi, tidak ada yang kebal (hukum)," katanya.
Penegakan hukum yang dijalankan KPK selama ini juga memberikan pengaruh dan contoh yang baik untuk mengangkat nilai demokrasi Indonesia di kalangan dunia internasional.
Meski banyak pihak yang menilai perpolitikan nasional di Indonesia sedang mengalami tantangan besar, katanya, akan tetapi penegakan hukum tidak mengalami gangguan sama sekali.
"Demokrasi Indonesia memang ada 'kegaduhan', tetapi dalam penegakan hukum, kita bisa berdiri tegak," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ia mengatakan penegakan hukum yang dijalankan juga menyebabkan Indonesia menjadi pelajaran untuk menghilangkan dominasi aspek kekuasaan sehingga menafikan kekuatan hukum.
Padahal, katanya, di negara lain yang selama ini demokrasinya diagung-agungkan, tetapi kekuasaan elit yang sangat kuat menyebabkan pelaku korupsi sulit disentuh. "Di Indonesia, kita memiliki KPK, kekuatannya luar biasa," kata Pramono.