Rabu 23 Oct 2013 18:15 WIB

PLN Alirkan Listrik ke Pulau Bawean

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – PLN segera membangun pembangkit listrik di Pulau Baweaan, Jawa Timur. Dengan memanfaatkan teknologi gas alam terkompres atau compressed natural gas (CNG), sejumlah daerah yang belum terjangkau, ke depannya akan mendapat pasokan listrik.

Direktur PLN, Nur Pramudji mengatakan, teknologi itu akan diterapkan pada beberapa kawasan pulau yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota. Sebab, aliran listrik PLN, belum bisa masuk lantaran keterbatasan akses menjangkau tempat tersebut.

"Ada 19 lokasi yang kami canangkan menggunakan CNG, salah satunya Bawean," kata Nur pada juma pers Pameran Kelistrikan di Grand City Surabaya, Rabu (23/10).

Dia mengatakan, di 2016 mendatang, kawasan tersebut ditargetkan sudah bisa menikmati listrik. Namun untuk pemanfaatan energi, pihaknya juga melihat potensi pembangkit yang tersedia di tiap-tiap wilayah. Dengan begitu ada pemberdayaan alam yang tepat sebagai sumber listrik.

Energi alternatif yang saat ini bisa dioptimalkan baru terdapat pada gas dan panas bumi, batu bara, serta air. Sedangkan untuk tenaga surya masih belum bisa dioptimalkan, karena kebutuhan biaya yang cukup tinggi. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada daerah dapat menggunakan energi surya," ujar dia.

Direktur Produksi PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Muljo Aji menambahkan, PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas) di Pulau Bawean difungsikan untuk mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan mengoptimalkan pemanfaatan gas Gresik.

"Nanti akan didistribusikan sekitar 4 megawatt, ke depan akan ditambah sesuai kebutuhan masyarakat setempat," kata Muljo.

Sedikitnya terdapat 9.300 kepala keluarga di Baweaan yang rumahnya belum teraliri listrik. Kebutuhannya sendiri diperkirakan hanya 4 MW sehingga tidak memungkinakan dibangun PLTU.

General Manager PLN Distribusi Jawa Timur, Haryanto mengatakan, nilai investasi untuk CNG di Bawean berkisar 20–25 juta dolar AS. Namun, nantinya tarif yang dibebankan ke masyarakat tetap sama dengan harga listrik PLN.

Jumlah pelanggan PLN di Jatim tercatat mencapai 9,5 juta dengan rasio eletrifikasi sebesar 75 persen dan penambahan pelanggan 500 ribu per tahun. Pertumbuhan konsumsi listrik tersebut didongkrak sektor industri dan jasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement