Selasa 22 Oct 2013 18:43 WIB

138 Desa di Kabupaten Cilacap Rawan Bencana Banjir

 BANJIR JAKARTA. Warga melintasi salah satu ruas jalan Jakarta yang direndam banjir, Kamis (17/1/2013)
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
BANJIR JAKARTA. Warga melintasi salah satu ruas jalan Jakarta yang direndam banjir, Kamis (17/1/2013)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan bahwa sebanyak 138 desa di kabupaten ini merupakan daerah rawan bencana banjir.

"Di Cilacap juga terdapat 99 desa yang masuk dalam kategori daerah rawan bencana longsor," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wasi Ariyadi, di Cilacap, Selasa (22/10).

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah membuka pos komando (posko) bencana yang dibuka selama 24 jam terutama di Unit Pelaksana Teknis BPBD di tiga distrik, yakni Kroya, Majenang, dan Sidareja.

Menurut dia, posko tersebut disiagakan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam terutama banjir dan longsor.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa 138 desa rawan bencana banjir tersebut tersebar di 22 kecamatan, sedangkan 99 desa rawan longsor berada di 13 kecamatan.

"Daerah rawan banjir tersebar di wilayah timur dan barat, sedangkan rawan bencana longsor di wilayah barat Cilacap," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan puncak musim hujan di Kabupaten Cilacap berlangsung pada bulan November hingga Desember.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menyampaikan informasi prakiraan puncak musim hujan tersebut kepada sejumlah instansi terkait di Kabupaten Cilacap. "Dengan demikian diharapkan adanya upaya antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement