REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun Trowulan Park sebagai upaya pelestarian kawasan peninggalan Majapahit. Dianggarkan dana sebesar Rp 14,5 miliar untuk merenovasi 296 rumah warga di tiga desa yang dulunya diduga menjadi pusat kerajaan.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan nantinya rumah warga akan direnovasi hingga menyerupai bangunan zaman Majapahit. Ada tiga desa di antaranya, Desa Pasarjati, Sentonorejo dan Bejijong. Menurut dia, masyarakat sangat setuju dengan antusiasme Pemprov jatim itu.
“Ini juga bagian dari restorasi. Dan mereka pun masih melakukan tradisi perayaan Majapahit setiap tahunnya,” kata Soekarwo saat ditemui di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (22/10).
Terkait status pabrik PT Manunggal Sentral Baja, kata dia, sudah bulat untuk dicabut perizinannya dan dilokasikan ke daerah lain. Dia mengatakan, pihaknya punya wewenang untuk membatalkan lahan pribadi demi kepentingan umum.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mendapat kepastian dari Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasha, saat dikonfirmasi melalui telepon. Keputusan resmi pencabutan izin tersebut, ditargetkan rampung dengan kesepakatan hitam di atas putih pada pekan ini. “Minggu ini selesai karena dia harus memberi laporan hari Jumat,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur, Jarianto, mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan DPRD Jatim terkait status kawasan tersebut menjadi cagar budaya. Dengan begitu, nantinya rencana Trowulan Park bisa segera direalisasikan.
Terkait dana sebesar Rp 14,5 miliar, nantinya masing-masing rumah akan diberikan uang kisaran Rp 20 juta untuk merenovasi bangunannya sesuai kontruksi zaman Majapahit. “Kami juga melibatkan arkeolog dan arsitek untuk rencana ini,” ujar dia.