REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya mengusulkan rumah susun yang selama ini disewa warga nantinya akan menjadi hak milik.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim, Senin, mengatakan, sebagai kota metropolis, kebutuhan lahan di Surabaya sudah tidak dapat dihindarkan. Sehingga jika pemkot tidak ikut intervensi, masyarakat miskin yang akan menjadi korbanya.
"Jika berkaca pada kebijakan di beberapa daerah lain yang ada di Indonesia, sudah banyak kabupaten atau kota yang berani menyediakan rumah susun milik (Rusunami) atau strata tittle kepada masyarakatnya," katanya.
Menurut dia, masyarakat miskin akan terpinggirkan jika pemerintah kota tidak memiliki perhatian soal masalah rusun ini. Menurut Alim, ada beberapa argumentasi yang melatar belakangi usulannya itu.
Pertama selama ini biaya yang dikeluarkan pemerintah kota untuk memelihara rumah susun di Surabaya, tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat dari uang sewa dari warga.
Ia mengatakan ketika pemkot memberlakukan tarif yang lumayan mahal, mendapat protes atau komplain dari para penghuni rusun.
"Memang benar, penyediaan rumah susun merupakan tanggung jawab pemkot sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada warga. Tetapi, ketika pemasukan dan pengeluaran tidak sebanding, tentu kita harus mencarikan solusinya," ujarnya.
Alasan lainya Alim menilai, dengan Rusunami kawasan perkotaan akan tertata dengan baik. Sehingga sangat wajar jika komisinya kemudian menyarankan ada peremajaan kawasan kumuh di Surabaya, melalui program Rusunami.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan menjelaskan, prinsip dasar disediakanya rumah susun sederhana sewa (rusunawa) adalah memberikan kesempatan bagi warga untuk mempersiapkan diri dalam meningkatkan ekonomi secara bertahap.
"Makanya ada beberapa ketentuan yang diberlakukan bagi masyarakat yang mengajukan tinggal di rumah susun. Filosofi Rusunawa itu sementara bukan untuk dimiliki dan sebagainya," jelas Hendro Gunawan.
Apalagi, dari segi fasilitas yang disediakan, ada perbedaan mencolok antara Rusunawa dengan Rusunami. "Kalau di Rusunawa semua fasilitas baik kesehatan, ruang baca maupun tempat olahraga disediakan pemkot. Sedangkan di Rusunami, pemerintah kota tidak memberikan fasilitas apapun," katanya.