REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyatakan bahwa Kadin bukan merupakan tempat untuk berpolitik.
"Jika ingin berpolitik jangan di Kadin, Kadin hanya tempat bagi para pengusaha yang membawa nama Indonesia," kata Suryo seusai melakukan jumpa pers penyelenggaraan Rapimnas Kadin 2013 di Jakarta, Senin.
Suryo mengatakan, untuk saat ini pihaknya hanya ingin bekerja saja tanpa memikirkan berbagai masalah khususnya yang terkait dengan politik yang mengakibatkan adanya dualisme kepemimpinan Kadin.
"Kita pengusaha ingin kerja, kenapa harus ribut, banyak tugas yang harus kita selesaikan, dan dalam situasi seperti ini, kenapa kita harus memikirkan hal yang tidak penting," kata Suryo.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mengatakan bahwa Kadin harus mampu berkonsolidasi dan tidak membawa semua permasalahan ke ranah politik.
"Saya tetap mendukung bahwa Kadin harus memperkuat atau berkonsolidasi, tidak bisa terpecah, jangan semua permasalahan dibawa ke dunia politik, saya mendukung satu saja yang legal," ujar Sofyan.
Selain itu, Sofyan menegaskan, apabila pengusaha terpecah maka akan sulit untuk membangun perekonomian Indonesia.
"Pengusaha terpecah, maka akan sulit untuk membangun Indonesia," kata Sofyan, yang juga mengatakan bahwa Indonesia seharusnya memiliki Kadin yang solid dan tidak terpecah-pecah agar mampu menjadi pemain utama dalam mendorong pembangunan ekonomi.
"Jika kita tidak punya Kadin yang solid, yang bisa menjadi pemain utama untuk menggerakkan lokomotif ekonomi pembangunan, siapa lagi yang bisa diharapkan," ujar Sofyan.
Dualisme kepeminpinan Kadin tersebut berawal saat Kadin Indonesia yang dipimpin oleh Suryo Bambang Sulisto memecat sembilan Ketua Kadin Daerah dan Ketua Dewan Pertimbangan Oesman Sapta Odang.
Pemecatan itu diambil atas permintaan 24 Ketua Kadin Daerah menyusul digelarnya Musdalub Kadin Indonesia di Pontianak yang antara lain dimotori oleh Oesman Sapta.
Hal tersebut memunculkan perpecahan di tubuh Kadin. Osman Sapta membentuk Kadin tandingan yang kemudian menggelar rapat pimpinan nasional di Bali.
Rapimnas tersebut memilih Rizal Ramli sebagai ketua umum sementara (caretaker) Kadin yang bertugas menyiapkan Munas VII yang rencananya digelar di Jakarta, pertengahan Oktober mendatang.
Rapimnas itu juga sepakat memilih Setiwan Djodi sebagai Ketua Dewan Pembina Kadin, dan Oesman Sapta Odang selaku Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.