Ahad 20 Oct 2013 13:18 WIB

DKI Siapkan Rp 46 Miliar untuk Bersihkan Eceng Gondok

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang petani mengambil eceng gondok. Ilustrasi
Foto: Antarafoto.com
Seorang petani mengambil eceng gondok. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu permasalahan sampah yang ada di Jakarta yaitu eceng gondok. Tumbuhan yang hidup subur di air tersebut banyak menutupi permukaan sungai maupun danau.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, eceng gondok dapat menyebabkan banjir. Sebab, kata dia, kehadiran eceng gondok menyebabkan arus air terhambat. Selain itu, eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.

Karenanya, kata Unu, jelang datangnya musim penghujan, Dinas Kebersihan tengah mengebut pengerjaan pembersihan eceng gondok di sepanjang sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang berada di Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Saat Republika mengunjungi lokasi, separuh permukaan air sungai yang memiliki panjang 23,5 kilometer telah tertutup eceng gondok. Sementara itu, dua kapal sampah terlihat tengah membersihkan tanaman gulma tersebut.

"Ini kira-kira tinggal dua kilometer lagi yang masih harus dibersihkan," ujarnya saat kegiatan susur kali bersama wartawan, Ahad (20/10).

Kepala Unit Pengelola Kebersihan Pesisir dan Pantai Budi Karya Irwanto mengatakan, program pembersihan eceng gondok itu sudah dimulai sejak 1 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada Desember mendatang.

Lebih lanjut Budi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran Rp 46 miliar untuk operasional pembersihan sampah seluruh sungai di Jakarta.

Selain itu, lanjut dia, untuk mempercepat proses pembersihan sungai, pihaknya akan menambah 15 kapal sampah yang memakai bahan bakar bensin tersebut pada akhir tahun ini. Menurut dia, Dinas Kebersihan saat ini baru memiliki lima kapal sampah yang dioperasikan di kali BKT, kali Sunter, dan Waduk Tomang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement