REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Pernikahan GKR Hayu dengan KPH Notonegoro yang akan berlangsung 21-23 Oktober merupakan pernikahan yang terakhir dari putri Raja Kraton Yogyakarta dan juga Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
''Dengan pernikahan anak saya ini berarti tanggung jawab saya selesai. Karena ini yang terakhir kalinya menikahkan anak saya,'' kata Sultan Hamengku Buwono X pada wartawan pada saat mengontrol gladi bersih pernikahan (Kraton Wedding) putri keempatnya, di emper Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta, Sabtu (19/10).
Pada saat kirab pengantin untuk resepsi di Bangsal Kepatihan Yogyakarta dari Pagelaran Kraton Yogyakarta Sultan HB X dan permaisuri naik kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro. Berbeda waktu mantu putri bungsunya pada Oktober 2011, saat menuju Bangsal Kepatihan, Sultan HB X dan GKR Hemas naik mobil.
''Saya ikut naik kereta karena sekarang menikahkan anak saya yang terakhir. Harapan saya dari sisi kebudayaan dan pariwisata dengan adanya kirab nanti bisa membangun image bagi pengembangan pariwista yogya di kemudian hari,''kata Sultan.
Sultan berharap putri keempatnya yang menikah terakhir ini semoga menjadi anak yang bisa menempuh kehidupan dengan harnoni dan kebahagiaan. ''Jalani hidup ini bisa saling menghormati, membangun kebersamaan, bukan saling mengalahkan dengan kekurangan masing-masing, serta saling menghargai,''pesan Sultan pada Jeng Abra (panggilan kecil GKR Hayu).
Selama menikahkan putrinya yang berlangsung 21-23 Oktober, Sultan HB X mengaku hanya cuti dua hari (22/23 Oktober), ''Karena tanggal 21 Oktober merupakan acara yang khusus untuk putri,''kata Sultan.
Sementara itu Ketua Panitia Pernikahan Kraton KRT Yudhohadiningrat mengatakan persiapan pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro sudah 99 persen.''Yang belum tinggal pemasangan kursi-kursi,''kata dia.
Rencananya gladi bersih untuk semua upacara pernikahan di Kraton hingga kirab pengantin dilaksanakan Sabtu (19/10) dari pukul 09.00 sampai 17.00. Rencananya gladi bersih kirab dilaksanakan pagi hari sekitar pukul 09.00.
Tetapi karena di Gedung Agung masih ada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pulangnya baru Sabtu siang hari, akhirnya gladi bersih kirab pengantin diubah jadwalnya Sabtu sore sekitar pukul 15.00.
Karena untuk menuju Bangsal Kepatihan, harus melewati depan istana Presiden dan menutup jalan sepanjang Malioboro hingga Alun-alun utara.
Menurut Sultan, pernikahan putrinya merupakan pesta rakyat terutama pada saat kirab pengantin. Karena masyarakat mempunyai inisiatif sendiri menyediakan angkringan di sepanjang Malioboro.
''Tidak ada pilihan lain selain mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat, pemerintah daerah, surat kabar maupun televisi dan teman-teman wartawan yang telah berpartisipasi dalam pernikahan anak saya,''kata dia..