Jumat 18 Oct 2013 20:02 WIB

Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Sukabumi

Rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 30 rumah di dua RW yakni RW 18 dan 21 di Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jabar, rusak akibat diterjang bencana angin puting beliung yang terjadi Jumat (18/10).

"Dari hasil pendataan yang kami lakukan dari 30 rumah yang rusak tersebut sebanyak satu rumah rusak berat atau ambruk dan sisanya hanya rusak ringan, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, Hendra Resmanda, Jumat.

Menurut Hendra, kejadian tersebut berawal dari hujan deras yang terjadi sejak siang hingga menjelang sore, sekitar pukul 16.00 WIB datang angin kencang atau puting beliung yang menyebabkan puluhan rumah tersebut rusak dan mayoritas kerusakan pada bagian atap.

Di RW 18 terdapat 27 rumah rusak ringan sementara di RW 21 satu rumah rusak berat dan dua lainnya rusak ringan. Sampai saat ini warga masih bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat bencana tersebut. Korban yang rumahnya rusak akibat bencana ini untuk sementara diungsikan ke tetangganya atau sanak keluarga terdekat.

 

"Bantuan darurat sudah kami kirim, tetapi belum diketahui berapa kerugian yang ditanggung masyarakat akibat bencana ini dan sampai saat ini kami masih melakukan pendataan di RW lainnya khawatir ada rumah yang rusak tetapi belum terdata," tambahnya.

Sementara itu, puluhan rumah terendam lumpur tanah kiriman dari pembangunan proyek PT Semen Jawa di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Gunung Guruh Kabupaten Sukabumi. Namun, sampai saat ini belum ada informasi rumah yang rusak, tetapi akibat hujan deras yang menyebabkan banjir lumpur kiriman dari proyek pembangunan PT Semen Jawa jalan penghubung Sukabumi-Palabuhanratu tertutup dan sempat menyebabkan macet total.

"Sebenarnya hujan deras tidak terlalu lama, tapi karena di depan rumah ada pembangunan pabrik semen dan posisinya berada di atas rumah warga sehingga lumpur yang terbawa air hujan turun dan membanjiri rumah warga dan jalan raya," kata salah seorang warga sekitar, Dini.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement