Jumat 18 Oct 2013 18:06 WIB

850 Ribu Bayi Lahir di Jabar Tiap Tahun

Perawat menggendong bayi yang baru lahir.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Perawat menggendong bayi yang baru lahir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan bahwa rata-rata angka kelahiran di Jawa Barat mencapai hampir 850.000 bayi setiap tahunnya.

"Rata-rata kelahiran di Jawa Barat setiap tahunnya sekitar 800.000 hingga 850.000 bayi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Alma Lucyati pada acara penganugerahan "FK Unpad Award" kepada Kepala BKKBN Fasli Jalal di Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/10).

Alma menjelaskan, masalah kependudukan di Jawa Barat menjadi masalah krusial karena wilayah tersebut memberi sumbangan paling besar dalam jumlah penduduk total Indonesia yang saat ini sekitar 240 juta jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)1,49 persen per tahun.

Terkait hal tersebut, BKKBN menyosialisasikan permasalahan kependudukan dan keluarga berencana kepada TNI di Jawa Barat.

Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan sosialisasi tersebut dalam rangka meningkatkan pengetahuan, informasi dan kinerja komandan rayon mliter (danramil) dan bintara pembina desa (babinsa) yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) ditingkat lini lapangan.

"Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat ?bekerja sama dengan Komando Daerah Militer (Kodam III/Siliwangi) mengadakan kegiatan 'Orientasi Kependudukan dan KB serta Human Trafficking bagi danramil dan babinsa Tahun 2013'," katanya.

Setelah mendapat pembekalan diharapkan para babinsa dapat menjadi mitra kerja dalam upaya menyukseskan program kependudukan dan keluarga berencana serta pengentasan human trafficking.

"Selain iku ikut berperan serta dalam penurunan angka kematian ibu dan anak melalui peningkatan kesertaan ber KB bagi pasangan usia subur di setiap wilayah binaannya," katanya.

Fasli juga menambahkan, selain dengan TNI, BKKBN juga bermitra dengan sejumlah pihak lainnya untuk menyukseskan progam kependudukan dan keluarga berencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement