REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Tjahjo Kumolo, berharap Calon Kapolri terpilih Komjenpol Sutarman bisa menjalin kerja sama yang baik dengan TNI dalam pengamanan Pemilu 2014. Menurutnya baik TNI maupun Polri sama-sama memiliki kewajiban menjaga kamtibmas.
“Posisi Polri sama dengan TNI hanya lingkup tugas yang berbeda,” kata Tjahjo ketika dihubungi, Jumat (18/10). Tjahjo menyatakan berdasarkan undang-undang, polri diperkenankan meminta bantuan TNI dalam menghadapi kondisi-kondisi keamanan yang kritis.
Polri, misalnya kata dia, bisa bekerja sama dengan TNI dalam mengatasi kerusuhan di masyarakan dan ancaman terorisme. “Menjaga keamanan masyarakat dan negara merupakan tugas utama TNI dn polri secara sinergi,” ujarnya.
Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan ini percaya TNI akan membuka diri untuk membantu polri. Hal ini menurutnya sejalan dengan janji Panglima TNI Jendral Muldoko saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI di DPR. “Kami mencatat pernyataan Panglima TNI Muldoko bahwa posisi TNI tetap akan menjaga kedaulatan keamanan wilayah NKRI,” katanya.
Pelibatan TNI membantu polri dalam pengamanan pemilu juga tidak perlu dikhawatirkan. Menurut Tjahjo, Panglima TNI sudah menjamin netralitas TNI di bidang politik. Muldoko, menurutnya juga berjanji akan menindak tegas personil TNI yang tidak netral. “TNI akan tetap netral dan akan memberikan sanksi keras kepada prajurit TNI yang melakukan kegiatan politik,” ujarnya.