Kamis 17 Oct 2013 22:42 WIB

Sutarman: Dinamit Hilang Ulah Bajing Loncat

Sutarman
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon tunggal Kapolri, Komjen Pol Sutarman, masih meyakini bahwa hilangnya 250 dinamit dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, akhir Juni lalu, merupakan ulah kelompok "bajing loncat" dan bukan aksi kelompok terorisme tertentu.

"Ini masih dilakukan kelompok bajing loncat. Dari penelusuran awal, dari Subang sampai Bogor, belum diindikasikan dilakukan oleh teroris," katanya saat memberikan jawaban dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Jakarta, Kamis (17/10).

Menurut jenderal bintang tiga itu, pihaknya masih terus mendalami kasus hilangnya dinamit di dalam truk yang sempat singgah di Jakarta itu. Namun, kepolisian hingga saat ini belum memiliki bukti yang cukup.

"Hilangnya 250 dinamit sampai saat ini masih belum memiliki bukti yang cukup kuat di tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya.

Kendati demikian, ia menganggap kasus hilangnya dinamit itu merupakan hutang besar Polri terhadap masyarakat. Pasalnya, peledak berbahaya itu dikhawatirkan bisa meresahkan masyarakat.

"Ini tetap menjadi hutang Polri untuk bisa mengungkap kasus tersebut," katanya.

Komjen Pol Sutarman, Kamis menjalani uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Timur Pradopo.

Sepanjang pagi hingga sore hari, Sutarman mendapat puluhan pertanyaan dari Komisi III. Ia mendapat kesempatan menjawab pertanyaan sekitar pukul 19.30 WIB.

Rangkaian uji kepatutan dan kelayakan telah dimulai pekan lalu dengan mengunjungi kediaman Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri itu.

Pada Rabu (16/10) Komisi Hukum itu mengundang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kompolnas untuk mempresentasikan rekomendasi PPATK dan kinerja mantan ajudan Presiden KH Abdurrahman Wahid itu selaku calon Kapolri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement