Kamis 17 Oct 2013 20:16 WIB

Pemkab Lumajang Amankan Temuan Benda Purbakala

Arca manusia tanpa kepala yang ditemukan di Sumatera Selatan. (ilustrasi)
Foto: Antara/Asnadi M Aridi
Arca manusia tanpa kepala yang ditemukan di Sumatera Selatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, mengamankan temuan benda purbakala berupa arca Dewi Durga, patung kuda, dan beberapa ornamen lainnya di dusun Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir.

"Awalnya temuan tersebut diamankan di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Kunir, kemudian dipindahkan ke kantor kami," kata Kepala Kantor Pariwisata Seni Budaya Lumajang, Gawat Sudarmanto, saat dihubungi per telepon, Kamis (17/10).

Seorang pembuat batu bata di Desa Kedungmoro menemukan struktur bangunan terbuat dari batu bata merah dengan sejumlah ornamen, arca Betari Durga setinggi 46 centimeter (cm) dan lebar 21 cm yang diukir di atas batu bata merah.

Selain itu juga ditemukan arca kuda setinggi 18 cm dengan lebar 25 cm yang dilengkapi dengan pelananya, dan relief genta setinggi 19 cm dengan lebar 19 cm yang diduga merupakan alat kelengkapan upacara dalam ritual agama Hindu.

"Temuan tersebut sudah dilaporkan kepada pihak Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan untuk diteliti lebih lanjut, sehingga kami masih menunggu kedatangan mereka di Lumajang," tuturnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut dia, pihaknya sudah meminta kepada aparat kepolisian untuk memagari lokasi penemuan benda purbakala itu dengan garis polisi (police line), agar tidak dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kami meminta pihak muspika Kunir untuk melarang warganya melakukan penggalian di lokasi penemuan benda purbakala karena secuil potongan batu bata itu akan diteliti oleh tim arkeologi," katanya.

Dilihat dari struktur batu bata yang tertata rapi dan beberapa patung yang ditemukan di sana, pihak Kantor Pariwisata Seni Budaya Lumajang memprediksi penemuan benda purbakala tersebut adalah sebuah candi.

"Dugaan kami adalah candi, namun untuk memastikan benar atau tidaknya perlu dilakukan penelitian oleh Balar Yogyakarta dan BPCB Trowulan-Mojokerto," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement