REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi mendorong percepatan pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Permintaan ini telah berulangkali disampaikan, namun hingga kini proses pembangunan belum juga dilakukan.
‘’Rencana jalan tol sudah ada sejak 1990, namun sampai kini belum juga terbangun,’’ ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sukabumi, Adjo Sarjono. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan di acara studi banding Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dari empat kota di Indonesia ke Sukabumi, Kamis (17/10).
Menurut Adjo, jarak tempuh dari Sukabumi menuju Bogor sebenarnya cukup dekat. Namun, karena masalah kemacetan lalu lintas, maka waktu tempuh menjadi lama. Oleh karena itu, lanjut Adjo, warga Sukabumi sejak dulu mengharapkan adanya jalan tol untuk mengatasi kemacetan. Ironisnya, hingga kini pembangunan jalan tol Bocimi belum juga dilakukan di wilayah Sukabumi.
Kemacetan lalu lintas, kata Adjo, menyebabkan pejabat pemkab harus mencari alternatif solusi untuk mengatasinya. ‘’Bila ada acara di Jakarta misalnya, maka kita harus menginap lebih dulu karena takut terlambat akibat macet,’’ imbuh dia. Selain itu warga juga harus mencari jalan tikus untuk menghindari kemacetan.
Adjo mengatakan, pemkab belum berencana membangun jalan baru untuk mengatasi kemacetan. Pasalnya, pemkab masih berharap dari rencana pembangunan jalan tol Bocimi yang kini dikelola MNC group. Diakui Adjo, kondisi jalan yang ada sekarang memang tidak mampu menampung pertambahan jumlah kendaraan yang melintas. Dampaknya, terjadi kemacetan lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk seperti waktu masuk maupun pulang di lokasi pabrik atau sekolah.
Bupati Sukabumi, Sukmawijaya menambahkan, proses pembangunan jalan tol masih pada tahapan pembebasan lahan di Bogor. ‘’Bila tahapan sudah masuk Sukabumi, maka kami siap membantu prosesnya,’’ imbuh dia.