Kamis 17 Oct 2013 16:25 WIB

Begini Suasana Perayaan Idul Adha di Papua

Rep: Hannan Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Idul Adha (ilustrasi)
Foto: blogs.sacbee.com
Idul Adha (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Diiringi lantunan takbir, umat Muslim di Wamena, Papua Barat, berbondong-bondong mendatangani Masjid Baiturrahman Wamena, Selasa (15/10) pagi. Meski hujan mengguyur bumi Cendrawasih, tak melunturkan niat Muslim di sana melaksanakan Shalat Idul Adha tahun ini.

Selain dari Wamena, Masjid Baiturrahman juga didatangi umat Muslim dari sejumlah daerah di Papua Barat. Setelah berkumpul, sekitar pukul 07/30 WIT, Shalat Id pun dimulai. Saat Shalat Id dimulai, hujan deras turun. Namun, tak satupun jamaah yang shalat di halaman masjid meninggalkan tempatnya hingga pelaksanaan Shalat Id yang dimimami Drs H M Amirullah AR selesai.

"Shalat Id di bawah guyuran hujan. Namun tidak mengurangi kekhusukan masyarakat Muslim yang menjalankan ibadah," kata seorang dokter di RSUD Wamena, dr Mukri Nasution kepada ROL, Kamis (17/10).

Usai shalat, Amirullah yang juga Dieng Sibali (pimpinan) Pondok Pesantren Abnaul Amir, Kabupaten Gowa langsung menaiki mimbar untuk menyampaikan khutbah Shalat Id.

Dalam khutbahnya, Amirullah mengingatkan jamaah agar tetap memegang teguh syariat dan akidah Islam. Setiap Muslim, kata Amirullah, adalah mubaliq yang akan menyuarakan Islam ke seluruh pelosok negeri dan Tanah Papua.

Meski menjadi agama minoritas, Muslim Wamena tetap menjalankan syariat Islam. "Malamnya dilaksanakan takbir keliling di Wamena. Tradisi ini memang sudah lama dilaksanakan di sini," kata Mukri menjelaskan.

Tak hanya itu, Muslim Wamena juga berkurban. Sebanyak 52 ekor sapi dan sepuluh ekor kambing disembelih sebagai hewan kurban tahun ini. "Hewan kurban didistribusikan langsung ke warga Muslim, khususnya ke perkampungan Muslim Papua," jelas Mukri.

Harga sapi dan kambing di Wamena jelas lebih mahal ketimbang daerah lain. Mukri berkata, harga satu ekor sapi di Wamena sekira Rp 18-20 juta per ekor. Sedangkan kambing dihargai empat juta rupiah. Namun, mahalnya harga hewan-hewan kurban itu tidak menyurutkan Muslim Wamena untuk mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS tersebut.

Selain memotong hewan kurban, di Hari Raya Idul Adha itu, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dibantu relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), menggelar acara khitanan massal gratis bagi warga setempat. Acara digelar di Gedung Serbaguna Islam Wamena. Menurut Mukri yang juga terlibat di BSMI, acara tersebut diperuntukkan kepada warga kurang mampu dan mualaf.

"Yang ikut berjumlah sekitar 63 orang. Dokter yang turut andil dalam khitanan massal ada empat orang, yaitu dr Maulidar Saputra, dr Poby karmendra, dr Rani, dan saya sendiri," jelasnya.

Untunglah keempat dokter tersebut dibantu beberapa paramedis yang cukup beperngalaman, sehingga mereka tak terlalu kewalahan. Acara khitanan dimulai setelah shalat ied dan selesai pukul 14:00 WIT.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement