REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III Fraksi Hanura, Susaningtyas Kertopati Nefo menduga penetapan Kabareskrim Mabes Polri, Komjenpol Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri tidak lepas dari nama Sutarman.
Menurutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan Sutarman sebagai calon tunggal kapolri karena namanya mirip pahlawan super hero. "Kenapa Sutarman dipilih jadi Kapolri? Karena namanya tidak jauh beda seperti yang difilm. Superman dan Sutarman beda-beda tipis," kata Susaningtyas sebelum mengajukan pertanyaan kepada Sutarman dalam uji kelayakan dan kepatutan ini calon Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (17/10).
Apa yang disampaikan Susaningtyas tentu hanya kelakar untuk mencairkan suasana. Dalam kesempatan ini Susan komitmen Sutarman menjaga kemanan rakyat dengan menuntaskan berbagai kasus terorisme yang belakangan ini marak terjadi. "Kita miris dengan terorisme sekarang ini yang bukan soal ideologis tapi dendam terhadap polisi," ujar Susaningtyas.
Susaningtyas berharap Sutarman bisa memberi penjelasan komprehensif soal penanganan terorisme. "Apa yang akan ditangani untuk mengetahui embrionya dan bagaimana penangannya? Bagaimana supaya tidak melanggar HAM," katanya.
Hal lain yang juga ditanyakan Susaningtyas kepada Sutarman menyangkut kerjas ama antara TNI dan Polri. Menurutnya kerja sama TNI dan Polri penting demi menjaga keutuhan NKRI. "Apa yang akan dilakukan untuk menyatukan TNI-Polri untuk menjaga NKRI?" tanya Susaningtyas.
Terakhir Susaningtyas menyoroti sistem rekrutmen anggota polri yang selama ini diduga tidak didasarkan pada azas meritokrasi. "Mudah-mudahan isu itu tidak benar. Dan apa yang anda akan lakukan untuk itu?"
Ikuti Whatsapp Channel Republika