REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan fisik moda transportasi massal yang berbentuk kereta rel tunggal, monorel, resmi dilanjutkan kembali hari ini, Rabu (16/10). Pembangunan monorel yang memiliki nama lain Jakarta Eco Transport (JET) itu membutuhkan 1.200 tiang pondasi untuk jalur rel.
Direktur Kontruksi PT Jakarta Monorail Rosa Bovananto mengatakan, tahap pembangunan monorel pertama akan dilaksanakan di Jalan Setiabudi hingga Dukuh Atas. Proyek itu membutuhkan 34 batang pondasi yang akan dipasang dengan jarak 24 meter antartiang.
"Pengerjaan satu tiang pancang itu singkat, empat hari juga jadi," ujar dia saat menghadiri groundbreaking monorel di Kuningan, Jakarta Selatan.
Untuk menancapkan satu tiang pondasi, lanjut dia, kontraktor akan mengebor tanah hingga kedalaman 30 meter. Tiang pancang monorel yang sudah terbengkalai selama lima tahun di sepanjang Jalan Asia Afrika dan Jalan Rasuna Said akan digunakan apabila memungkinkan. Karenanya, ia akan melakukan uji coba kekuatan tiang tersebut.
Monorel akan dibangun menjadi dua koridor, yaitu green line dan blue line. Green line, kata dia, akan menbentuk jalur sirkular yang membentang sepanjang 14,3 kilometer dari Palmerah ke Kuningan melalui Sudirman. Jalur green line ini akan memiliki 16 stasiun. Pembangunan jalur ini ditargetkan rampung dalam waktu tiga tahun.
Sementara blue line akan membentang sepanjang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun dari Kampung Melayu sampai Grogol. Pembangunan monorel jalur blue line ini ditargetkan selesai dalam waktu empat tahun.