REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DENPASAR -- Pengamat pariwisata Made Arta meyakini penghentian kegiatan operasional pemerintahan (shutdown) di Amerika Serikat, tidak memengaruhi kunjungan wisatawan asal negara adidaya tersebut ke Pulau Bali.
"Hal itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap kunjungan turis AS ke Bali," kata pemilik salah satu hotel di Denpasar itu, Rabu (16/10).
Menurutnya, wisatawan asal AS itu sudah melakukan perencanaan jauh-jauh hari sebelum melakukan perjalanan wisata dengan mengumpulkan uang. "Masyarakat AS profesaional, yang penting masalah keamanan dan kenyamanan terjamin di daerah tujuan wisata, mereka tetap berangkat," kata Arta.
Optimisme Arta juga dilandasi data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang menyebutkan bahwa selama Januari-September 2013, jumlah turis AS yang berlibur di Bali sebanyak 75.944 orang atau naik 12,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang tercatat hanya 67.660 orang.
Kehadiran pelancong asal AS itu terus meningkat setiap bulan. "Dari data itu kami yakin, pada masa-masa mendatang kunjungan turis AS tidak terpengaruh," ujarnya. Pun dengan wisatawan asing asal benua Amerika, seperti Kanada, Chile, Argentina, dan Brasil yang juga menunjukkan peningkatan.
Sebagaimana dilaporkan Dinas Pariwisata Bali bahwa jumlah kunjungan dari kawasan negeri itu selama Januari-September 2013 sebanyak 117.170 orang atau memberikan kontribusi 4,86 persen dari total wisman yang berlibur ke Pulau Dewata 2,4 juta orang.