Ahad 13 Oct 2013 23:45 WIB

Setahun Menjabat, Jokowi-Ahok Masih Punya Banyak 'PR'

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Republika/Aditya Pradana
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama genap setahun memimpin Jakarta pada 15 Oktober mendatang.

Waktu satu tahun memang belum cukup untuk merealisasikan semua jani-janji kampanye mereka untuk membuat Jakarta menjadi lebih baik. Lalu, apa saja PR bagi Jokowi-Ahok ke depan?

Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago menilai, pasangan yang diusung PDIP dan Gerindra itu masih harus menyelesaikan program-program mereka yang belum terealisasi, utamanya proyek besar untuk mengatasi kemacetan dan banjir.

Dalam hal mengurangi banjir, Jokowi pernah berencana membuat deep tunnel (terowongan serbaguna) serta giant sea wall (tanggul raksasa). Kedua proyek itu merupakan proyek multiyears yang memerlukan beberapa tahun pengerjaan.

Sementara dalam hal mengatasi kemacetan, Jokowi harus merealisasikan janjinya dengan menerapkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) serta penerapan pajak parkir yang tinggi.

Selain itu, Jokowi juga harus menyediakan transportasi umum yang murah dan nyaman. Mulai dari pengadaan 3000 busway dan 1000 bus sedang tahun depan, pengadaan bus tingkat gratis untuk wisata, pengadaan angkutan malam hari, serta proyek transportasi massal MRT dan Monorel yang harus segera direalisasikan.

Dalam hal meningkatkan derajat hidup warga Jakarta, Jokowi masih harus merealisasikan pembangunan rumah susun dan kampung deret. Sesuai programnya, Pemprov harus membangun 200 blok rusun untuk relokasi warga yang tinggal di pinggiran sungai, serta 28 kampung deret untuk menata kampung kumuh.

Andrinof sendiri meyakini, Jokowi yang merupakan kader PDIP itu mampu mewujudkan janji-janji kampanyenya.

"Menurut saya jalan kesana (merealisasikan program-program) sudah dijalur. Artinya dari segi penganggaran, sistemnya, rencana proyeknya juga sudah ada," ujar dosen dari Universitas Indonesia itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement