REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sebagai langkah pencegahan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), akan melakukan normalisasi terhadap sungai dan sejumlah drainase di Kota Cimahi.
Sungai dan sejumlah drainase yang akan segera dinormalisasi tersebut, merupakan sungai dan drainase yang letaknya berada di wilayah perbatasan, antara Kota Cimahi dan kabupaten tetangga.
Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi Yusi Fabrian Karim mengatakan, kegiatan normalisasi tersebut, mulai dilakukan di 2014.
"Meski di Cimahi tidak banjir, melainkan hanya genangan, tetapi normalisasi sungai, apalagi drainase-drainase di perbatasan, itu harus," kata dia kepada Republika, Jumat (11/10), di Kantor Dinas PU Cimahi.
Ia menjelaskan, salah satu lokasi normalisasi tersebut ialah Sungai Cimahi yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung.
Menurut dia, meski pada umumnya drainase yang ada di seluruh lingkungan permukiman di Kota Cimahi saat ini berada pada kondisi yang baik, namun genangan tetap saja terjadi.
Yusi mengungkapkan, salah satu lokasi langganan genangan air kala musim penghujan tiba itu, berada di wilayah Melong, Cimahi Selatan. Ia memaparkan, meski persentase wilayah rawan banjir dan genangan di Cimahi tak terlalu besar, namun hal tersebut tetap saja harus diwaspadai.
"Ya dari Kota Cimahi yang seluas 4.000 hektare, wilayah genangan itu hanya sekitar 40 hektarnya atau satu persen," kata Yusi menjelaskan.
Oleh sebab itu, Dinas PU melakukan langkah normalisasi ini. Ia melanjutkan, salah satu aktivitas normalisasi nantinya, salah yaitu berupa pengerukkan sungai.