REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Ali Muso, menyatakan pihaknya mematok target hingga akhir tahun 2013 mendatang, stok beras secara nasional masih bisa pada angka 2 juta ton. Bila target ini tercapai, maka hingga akhir tahun Indonesia tidak akan melakukan impor beras.
"Itu sesuai dengan harapan pemerintah agar Bulog tidak perlu mengimpor beras dari luar," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Bulog Sub Divre Banyumas, Kamis (10/1).
Tapi target tersebut, menurut Sutarto, masih berupa harapan. Bila target itu tidak bisa dicapai, maka mau tidak mau pihaknya harus melakukan impor untuk mengamankan stok beras nasional.
"Tapi saya kira kalau pun sampai harus melakukan impor, maka impornya tidak akan terlalu banyak. Kalau tahun lalu kita melakukan impor beras sebanyak 600 ribu ton, paling tahun ini kita hanya akan melakukan impor separuhnya, atau sekitar 300 ribu ton," katanya menjelaskan.
Dia menyebutkan, melihat kondisi cuaca yang sejak akhir Juli 2013 tidak ada hujan dan petani kemungkinan baru akan melakukan tanam pada Bulan November, maka hingga akhir tahun ini tingkat penyerapan beras petani oleh Bulog akan semakin kecil.
Untuk itu, kemungkinan makin berkurangnya stok beras nasional memang semakin besar. "Salah satu fungsi Bulog 'kan menjaga stabilitas harga beras, karena menjadi salah satu pemicu utama inflasi. Jadi kalau harga beras tinggi, maka mau tidak mau kita harus makin banyak menggelontorkan beras ke pasar agar harga tidak semakin menjulang," katanya.
Sutarto menyebutkan, tingkat penyerapan beras hasil panen petani oleh Perum Bulog sepanjang tahun 2013 ini, sebenarnya cukup tinggi. Menurut dia, hingga Kamis (10/10), Bulog telah melakukan penyerapan beras petani hingga mencapai 3,2 juta ton.
Untuk melebihi tingkat penyerapan yang dicapai pada tahun lalu, maka sebenarnya hanya tinggal sedikit lagi. "Ini yang sedang terus kami upayakan. Kami berharap, penyerapan tahun ini akan melebihi tahun lalu," katanya menjelaskan.
Pada tahun lalu, penyerapan beras yang dilakukan Bulog pada tahun 2012, diklaim membukukan angka tertinggi sepanjang sejarah. Hingga 31 Desember 2012, realisasi penyerapan beras yang dilakukan Bulog mencapai 3.664.240 ton.