REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Bank Rakyat Indonesia bekerja sama dengan Harian Republika menggarap program Santripreneur di Pondok Pesantren. Program ini untuk memberikan pelatihan peternakan bagi santri-santri di pondok pesantren.
Selain memberi pelatihan peternakan, BRI juga memberi bantuan hewan ternak kambing ke pondok pesantren. Kali ini pondok pesantren Al Bayan, Lebak, Banten menerima 50 ekor kambing. Kambing tersebut adalah modal awal peternakan kambing di pondok pesantren Al Bayan.
Santri yang mendapat pelatihan dari program Santripreneur menjadi pioner dalam pengembangan peternakan kambing di pondok pesantren. Pondok pesantren Al Bayan mengirimkan sekitar 20an santri untuk mendapat pelatihan beternak kambing. Mereka yang akan membagi ilmu pada santri lain tentang bagaimana beternak dan mengolah kotoran menjadi pupuk organik.
Manajer CSR BRI, Eko Prasetiyo mengatakan pihaknya berharap apa yang ditanam BRI dan Republika dengan bantuan kambing ini dapat membuat pondok pesantren lebih mandiri. Harapannya, setelah 3 bulan nanti 50 kambing ini dapat bertambah banyak.
"Kita ingin pondok pesantren ini jadi pondok binaan BRI dan Republika," kata Eko di sela-sela kunjungannya ke Lebak, Banten, Rabu (9/10).
Pondok pesantren Al Bayan memiliki santri sebanyak 650an santri. Nantinya, akan dibentuk kelompok-kelompok yang akan bertanggungjawab dalam pengurusan kambing di pondok pesantren. Dari ternak kambing tersebut, dapat diambil daging, kotoran dan susunya. Semua akan dikelola oleh santri yang sudah mendapat program pelatihan Santripreneur.
BRI akan melanjutkan program santripreneur ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan pondok pesantren lain di Indonesia. Jumlah bantuan kambing akan dibuat sama 50 ekor. Alasannya, dengan bantuan sama, akan dicari ponpes mana yang paling produktif dan berkembang untuk beternak kambing. "Yang paling bagus nanti dapat hadiah," tambah Eko.
BRI dan Republika juga akan membuat program pelatihan jurnalistik untuk santri ponpes di Lebak. Pelatihan ini adalah permintaan dari pondok pesantren di Lebak Banten. Mengingat, di setiap pesantren juga memiliki kegiatan minat bakat di bidang penulisan.
"Ini usulan yang bagus untuk kerjas ama BRI dan Republika mengadakan training jurnalistik, terlebih santri yang minat banyak," kata Manajer Promosi dan Event Republika, Yulia Ayu Trisia.
Pemimpin ponpes Al Bayan, Eeng Nurhaeni mengatakan, bantuan dari BRI dan Republika sangat membantu kemandirian santri dan ponpes. Bekal pelatihan yang diterima santri tidak hanya berguna saat santri ada di pondok saja, tetapi juga saat santri lulus dari pondok.
"Kegiatan seperti inilah yang selama ini menyokong ekonomi pesantren, tanpa anggaran APBD maupun Pusat," kata Eeng di Lebak Banten.
Sebab, selama ini kegiatan beternak, bertani maupun memelihara ikan menjadi penopang ekonomi pesantren Al Bayan. Kegiatan ini juga dapat melatih kemandirian santri. Eeng berharap bantuan dari BRI dan Republika tidak berhenti di bidang peternakan saja, namun juga lainnya seperti masalah sumber daya air dan jurnalistik.